Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Buat Apa Menulis Satu Hari Satu Artikel?

20 Juni 2021   20:09 Diperbarui: 20 Juni 2021   21:12 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis satu hari satu artikel, sumber: Odyssey

Seorang lelaki duduk manis dalam kamar. Ia mengambil sebotol air dingin dan beberapa kudapan gorengan yang masih hangat. Ia membuka laptop dan mulai membaca.

Ia tahu, sehari belum menulis. Banyak ide terkumpul di benaknya, tetapi baru malam itu sempat dicurahkan. Ia sadar, banyak untungnya jika konsisten menulis sehari satu artikel.

Saya pikir, beberapa Kompasianer berhasil menerapkan ini. Istilah Inggrisnya One Day One Article (ODOA). Saya kagum akan rutinitas yang ditunjukkan. Setiap hari pasti bisa kita baca tulisannya. Lebih terpukau lagi jika kualitas setiap tulisan selalu sama, bahkan semakin berkembang.

Saya pribadi tidak termasuk. Meski menurut data statistik, saya bergabung 16 Mei 2020 (sampai sekarang kurang lebih 399 hari) dan bersama tulisan ini telah terbit 519 artikel (jika dibagi malah lebih satu artikel satu hari), saya tidak menulis sehari satu artikel. 

Ada hari-hari saat saya vakum menulis -- tepatnya awal tahun 2021 -- dan ada hari-hari ketika saya keranjingan menulis (sehari lebih dari satu artikel).

Semakin ke sini, saya merasa perlu untuk menjaga konsistensi menulis. Ada banyak manfaat diperoleh. Unek-unek di pikiran yang tidak berhenti diolah berbentuk masalah dan solusi tercurahkan secara sistematis.

Keresahan atas ketidakberesan lewat hasil pengamatan keadaan sekitar tersampaikan dengan bahasa halus dan sopan. Perasaan yang berkecamuk di hati dapat disuarakan secara lantang, meski kadang-kadang tersirat.

Jika disimpulkan, dengan menulis saya menjadi lebih sehat jiwa dan raga. Kendati ada orang berpandangan bahwa menulis menguras pikiran, pada kenyataannya kita memang harus berpikir dalam sehari, bukan?

Hal-hal yang mendukung

Jika bukan karena alasan darurat lain (semisal kesibukan pekerjaan, liburan dengan keluarga, mengurus rumah tangga, sakit, dan lainnya), percayalah, kita bisa menulis sehari satu artikel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun