Pak Muamin turun dari motor.
"Iya, ada apa Pak Sulepret? Masih kurang?"
Sulepret meremas kencang amplop itu dan melemparkannya tepat ke kaki Pak Muamin.
"Bapak menghina saya?"
Pak Muamin lekas mengambil amplop yang tergeletak di tanah. Bagian penutupnya sedikit terbuka seperti habis dirobek. Kemudian, Pak Muamin membuka amplop.
"Amplop itu kosong, Pak!"
"Oh, maaf Pak. Saya lupa isi." Pak Muamin tersenyum. Sulepret berkacak pinggang.
...
Jakarta
28 Februari 2021
Sang Babu Rakyat