Selain faktor keuangan, seperti diulas tadi, faktor kesadaran juga penting. Ada yang mampu finansial untuk membeli, tetapi memilih untuk makan junk food, alias makanan sampah.
Aku sendiri sedari kecil tidak pernah diajari untuk memilih-milih makanan. Kebetulan keluarga kami menjaga proporsi makanan, tidak pernah berat sebelah. Semisal, ketika makan bersama, pasti menu lauk dan sayur ada. Sesekali ditambah buah. Kebiasaan itu terbawa sampai sekarang.
Motivasi menjaga pola makan berimbang dan sehat
Untuk masalah makan, aku memang menaruh perhatian tinggi akan segala yang masuk ke dalam tubuh. Sesekali pernah, makan junk food dan minuman berkarbonasi, ketika berkumpul bersama teman. Selebihnya, sesuai dengan kebiasaan sedari kecil.
Sadar, kesehatan adalah investasi termahal
Kesehatan memang tidak terlihat seperti uang, tetapi harganya lebih mahal daripadanya. Bila tak sehat, tak bisa kita mencari uang. Tak bisa pula dengan leluasa bekerja. Semua terganggu lah, tak ada yang enak bila sakit. Emosi pun ikut sakit.
Tidak mau merepotkan sekitar
Bila sakit karena sembarangan makan, semisal terkena diabetes karena konsumsi kandungan gula berlebihan, ada potensi kita merepotkan keluarga sekitar. Mereka mau tidak mau merawat, dan itu aku sangat tidak mau terjadi. Sebisa mungkin, tidak merepotkan orang lain selagi masih bisa diusahakan sendiri.