Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mereka yang Menaruh Asa, Ketika Wisata Kembali Dibuka

8 Agustus 2020   11:23 Diperbarui: 9 Agustus 2020   10:49 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seseorang yang sedang Berwisata | Dokumentasi Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatifvia travel.kompas.com

Persiapan pemerintah untuk membuka kembali pariwisata di masa perdamaian Covid19 sebetulnya sudah jauh-jauh hari dilakukan. Salah satunya, tepat pada hari Kamis, 25 Juni 2020, Bapak Presiden beserta rombongan (ada diantaranya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), mengunjungi daerah wisata di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. Daerahnya, Villa So Long dan Pantai So Long.


Maksud kedatangan Beliau kurang lebih untuk memastikan kesiapan daerah dalam menerapkan tatanan kehidupan baru selama masa pandemi Covid19, khususnya aktivitas sektor pariwisata.

Pemerintah daerah setempat pun menanggapi. Melalui pernyataannya, diwakili oleh Bapak M. Yanuarto Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, mereka mengaku tetap optimis atas kondisi pariwisata di wilayahnya. Gagasan yang dikemukakan adalah pembukaan tempat wisata secara terbatas dengan konsep Pariwisata New Normal.

Konsep ini memperbolehkan masyarakat untuk kembali menikmati keindahan daerah wisata, dengan tetap mengutamakan kepatuhan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat. Harapannya, hal ini dapat menggerakkan roda perekonomian yang disumbang dari sektor pariwisata.

New Normal (yang sekarang berganti "Adaptasi Kebiasaan Baru") ini, bukan dimulai dari pengunjung, melainkan dipelopori dahulu oleh para pelaku industri ini. Terbukti dalam aktivitas pariwisata yang dipertontonkan.

Terlihat beberapa penari sedang menarikan tarian tradisional dengan menggunakan face shield dan pertunjukan beberapa ibu yang juga bertopeng face shield, sedang menumbuk lesung dengan ketukan tertentu, sehingga terdengar seperti irama musik. 

Merupakan sebuah penampilan akan sesuatu yang sudah pernah, tetapi terkesan baru karena tidak terlihat seperti biasanya. Adaptasi Kebiasaan Baru.

...

Kedatangan Bapak Presiden dan tanggapan kesiapan pemerintah daerah setempat, serasa memberikan angin segar kepada para pelaku usaha sektor ini. Mereka, yang terpuruk karena ulah si Corona, bahkan diantaranya menderita “kanker” (kantong kering), berharap bisa pulih, kendati harus perlahan.

Mengapa perlahan? Ada dua sebab. Pertama, pendapatan masyarakat belum pulih total. Pekerjaan mereka yang juga terganggu oleh wabah ini, menyebabkan tidak serta merta memiliki cukup pundi-pundi untuk melancong ke daerah wisata. 

Selain itu, ketakutan (negatif) dan kewaspadaan (positif) akan potensi penyebaran virus, sedikit banyak masih membayangi dan berpotensi membuat sebagian masyarakat mungkin enggan untuk berkerumun, termasuk di daerah wisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun