Mohon tunggu...
Honest Writer Community
Honest Writer Community Mohon Tunggu... Seniman - Komunitas

Gerakkan jarimu bukan bibirmu!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Karma Itu Nyata

5 September 2022   11:48 Diperbarui: 5 September 2022   12:18 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Honest Writer Community 

Melihat siapa yang bertanya, Dirga justru semakin pucat. Sementara Sang Ketua RT menatap Dirga dengan pandangan yang sulit diartikan.

"I-ini Mas Dirga kan? Tapi kok ...." Pak RT tak melanjutkan ucapannya, matanya fokus menatap kepala Dirga yang polos lagi mengkilap tanpa sehelai rambut pun.

Dirga pun tersadar dan menyentuh kepalanya. Netra pria itu melebar. "A-a-apa!?" Ia memandang ke seluruh penjuru, untungnya tak terlalu ramai. Dirga pun menendang perut ketua RT dan berlari secepat mungkin.

Pak RT hanya bisa menahan sakit pada perutnya. Sementara Dirga, saking sibuknya berlari sampai-sampai tidak sadar bahwa celananya perlahan melorot.

"Tuyul! Ada Tuyul!" teriak bapak-bapak komplek yang sedang ronda.

Wajah Dirga seketika pucat, kenapa hidupnya jadi semenderita ini.

"Aku bukan tuyul! Tapi babi ngepet!" teriak Dirga berlari dengan tenaga turbo.

Dirga yang tidak lagi fokus memperhatikan jalan di depan pun harus mengalami nasib buruk. Ia tersandung polisi tidur dan membuatnya terjatuh. ia berdiri seraya membenarkan celananya, menoleh ke belakang dengan mengambil ancang-ancang untuk berlari. Namun, sayangnya Bapak-bapak komplek itu sudah mendekat.

"Woi, Tuyul." Seseorang menarik kasar tangan Dirga hampir terjatuh lagi.

Dirga merengek kesakitan sambil memikirkan mungkin ini karma karena telah berani menyelingkuhi istri sah nya, akhirnya Dirga memutuskan untuk kembali ke rumah dengan tangisan yang tersedu-sedu.

Ia menghentikan motor Aerox. Rupanya itu Ojol  yang melintas. Sambil mengusap kepala pelontosnya, Dirga memikirkan kembali hubungannya dengan Adisti dan Ariana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun