Mohon tunggu...
Honest Writer Community
Honest Writer Community Mohon Tunggu... Seniman - Komunitas

Gerakkan jarimu bukan bibirmu!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Karma Itu Nyata

5 September 2022   11:48 Diperbarui: 5 September 2022   12:18 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Honest Writer Community 

"Minggat? Maaf ya, Mas Dirga suamiku tercinta, kamu lupa ini rumah siapa yang punya?" Adisti menatap Dirga sambil menaik-turunkan kedua alisnya.

Dirga mengerutkan dahi, kemudian terkekeh kecil. "Terus apa itu?" Ia menunjuk ke arah lemari yang terbuka dan pakaian yang berceceran.

Adisti menghela napas pelan, kakinya perlahan melangkah mendekat ke arah sang suami. Jemarinya yang lentik beralih membelai lengan dan berpindah ke pipi Dirga. "Aku cuma mau beresin baju kita, Sayang. Apa itu salah atau masalah?" Sudut bibir wanita itu terangkat.

"Tumben sekali kamu," Dirga merasa sedikit aneh. Pasalnya Adisti bukanlah tipe wanita yang gemar mengemasi isi rumah.
 Jangankan membersihkan pakaian dan rumah, membersihkan diri sendiri saja Adisti malas. Itulah salah satu alasan kenapa Dirga memilih Ariana karena Ariana bersih dan cantik.

Dirga memegang dahi Adisti.
"Setan apa yang ada didalam tolong kau keluar," ucap Dirga sok mengusir setan.

Merasa cukup terkejut dengan sikap Dirga, Adisti pun mendorong tubuh pria di hadapannya hingga terjatuh tepat di atas kasur yang berada di belakang Dirga.

"Memang benar kalau di dalam diri kamu itu ada setan," ucap Dirga bangkit dari kasur, lalu melangkah meninggalkan Istrinya hampir seperti berlari.

Adisti mencoba merenung, meraih ponsel tergeletak di atas meja kamar. Di bukalah aplikasi biru bernama facebook. Adisti mencoba membuat sebait curahan hatinya.

"Tuhan tukar saja suamiku dengan motor Aerox."

Sementara itu, di luar Dirga berlari menuju pos ronda, ingin meminta pertolongan. Ia celingak-celinguk.

"Nyari siapa, Mas?" tanya Paijan ---Ketua RT--- sambil mengudut di bawah pohon akasia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun