Belakangan ini banyak orang memperlihatkan tempat nongkrong mereka, berbagai macam menu mewah yang mereka makan, hingga menunjukkan bill yang harus mereka bayarkan.Â
Entah, mereka sengaja membuat konten seperti itu apakah murni ingin pamer atau sengaja ingin viral. Respon yang ditunjukkan oleh "orang kaya beneran" kepada "orang kaya (mungkin) beneran" pun, tidak ingin kalah. Orang-orang kaya itu membalas dengan membuat konten rumah mereka yang mewah, deposito miliaran rupiah, hingga kendaraan yang harganya miliaran rupiah juga.
Sebenarnya tidak masalah jika tiap orang ingin "pamer", namun yang sering dilupakan oleh mereka, banyak orang-orang yang tiap harinya kelaparan, kekurangan uang. Hal semacam itu sama juga dengan membuat dark joke di depan orang disabilitas, dan hal teramat menyakitkan bagi golongan yang disinggung.
Well, mau semahal atau senikmat apapun makanan yang mereka (orang kaya) beli, masalah "rasa" tetap saja masalah selera. Dan, tiap orang pasti mempunyai seleranya masing-masing, kan?
Bicara mengenai selera makanan, Saya sendiri tipikal orang yang suka makanan sederhana. Bukannya tidak mampu beli atau belum pernah makan makanan seperti pembuat konten di atas, tapi, Saya justru gampang bosan ketika memakan makanan "mewah". Sebaliknya, Saya selalu nambah porsi ketika memakan makanan sederhana. Contoh? Ikan asin, sambal, tempe goreng/kerupuk.
Saya sendiri sering membuat makanan sederhana itu, caranya:
Pertama, siapkan bahan seperti ikan asin, cabai rawit atau cabai setan, bawang putih, bawang merah, tomat, garam, micin, dan minyak goreng.
Kedua, iris memanjang cabai rawit atau cabai setan, dan bawang putih. Sisakan cabai, bawang, dan tomat untuk membuat sambal.
Ketiga, cuci bersih ikan asin.
Keempat, panaskan wajan dan isi dengan minyak goreng.
Kelima, masukkan cabai dan bawang putih yang sudah diiris ke dalam wajan panas yang sudah berisi minyak goreng (jangan terlalu banyak minyak goreng). Masak hingga setenah matang cabai dan bawang.
Keenam, masukkan ikan asin yang sudah dicuci ke dalam wajan lalu aduk hingga setengah matang, kemudian tambahkan micin (atau gula sebagai pengganti) secukupnya. Goreng hingga matang (sesuai selera).
Untuk membuat sambal, caranya:
Pertama, panaskan wajan berisi minyak goreng (jangan terlalu banyak minyak goreng).
Kedua, setelah panas, masukkan cabai, bawang merah, bawang putih, dan tomat yang sudah dicuci bersih ke dalam wajan lalu tutup wajan agar minyak tidak muncrat.
Ketiga, setelah beberapa saat, matikan kompor dan pindahkan cabai serta bawang ke dalam ulekan, beri garam dan micin (bisa pakai gula sebagai pengganti micin) secukupnya, lalu ulek hingga setengah kasar.
Keempat, setelah itu tambahkan tomat dan berikan sedikit minyak goreng panas sisa penggorengan sebelumnya, lalu ulek hingga merata.
Dan, wallaaaaaaaa! Ikan asin dan sambal sudah siap untuk dinikmati.
Saya biasa menyantap ikan asin dan sambal beserta nasi yang masih panas, dan rasanya? Tentu sangat nikmat (bagi Saya).
Mungkin memang benar, orang kaya terbiasa menyantap makanan enak dan mahal. Tapi, apakah mereka tahu betapa nikmatnya menyantap ikan asin, sambal, ditambah nasi panas, gorengan/kerupuk, dan makan pakai tangan? Maka dari itu, kalian yang tidak bisa menikmati makanan seperti orang kaya, jangan sedih! Tiap orang mempunyai seleranya masing-masing, mahal atau murahnya harga, belum tentu cocok di lidah tiap orang.