Bergilir disebut nama nama
Menuju panggung pusat mata terarah
Sejuk damai dengan iringan shalawat
Tangis, tepuk tangan beradu
Turut mengiringi langkah yg kemudian sampai, lalu memberikan senyuman
Barisan senyum berjajar seolah berkata "Ini mahkota untukmu kelak, Ayah Ibu"
Dikalungkan serban ke leher leher yang selama ini kokoh menyangga lelah letih perjuangan
Gemuruh haru tertahan menyesakan dada
derai bening mengalir tanpa perintah begitu saja
Semerbak angin malam turut menyumbang kesyahduan
Seusai mengalungkan,
seolah serban tadi mengisyaratkan pesan
"Lantunan ini tak hanya pelipur lara di dunia, tapi juga teman setia menuju Husnul Khatimah."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!