Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Pantai Air Panas dan Legenda Gam Jaha di Bacan Timur

9 April 2025   07:31 Diperbarui: 9 April 2025   16:20 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu titik uap air panas yang biasanya dimanfaatkan pengunjung untuk meletakan telur hingga matang. Foto: Hilman Idrus

Air panas di pantai Tawa memang telah diketahui oleh warga di pulau Bacan pada puluhan tahun silam. Sehingga, lokasi ini sering didatangi oleh warga yang menderita penyakit gata-gatal dan Kusta.

Yesaskar Madito menceritakan, warga yang datang berobat dan berharap kesembuhan, sehingga bukan hanya sekadar melakukan terapi dengan menggunakan air panas, melainkan mereka membawa uang koin untuk dilempar ke laut sebagai ritual untuk kesembuhan penyakit mereka.

Gazebo yang dibuat untuk ditempati para pengunjung pantai wisata. Foto: Hilman Idrus
Gazebo yang dibuat untuk ditempati para pengunjung pantai wisata. Foto: Hilman Idrus

"Rata-rata mereka yang datang melakukan terapi di air panas, dan penyakit mereka sembuh. Sehingga, informasi tersebut mulai tersebar membuat orang-orang menilai air panas Tawa sangat tepat untuk terapi penyakit kulit dan Kusta," terangnya, Selasa (1/4/2025).

Karena ramai dikunjungi untuk berobat, maka di lokasi air panas kemudian dinamai Jiko Pado-Pado. Kata Jiko yang artinya Tanjung, sementara Pado-Pado berarti Kusta.

Hanya saja, kata Yesaskar, penyebutan Jiko pado-pado lebih familiar bagi masyarakat Tawa dan desa tetangga, sementara masyarakat lainnya lebih mengenal pantai air panas.

Pengunjung yang menggelar tikar karena semua Gazebo telah ditempati pengunjung lainnya. Foto: Hilman Idrus
Pengunjung yang menggelar tikar karena semua Gazebo telah ditempati pengunjung lainnya. Foto: Hilman Idrus

"Biasanya yang datang pukul 07 pagi yakni mereka yang melakukan terapi, sementara tujuan untuk menikmati pesona pantai, lebih banyak datang pada pukul 09 pagi atau siang hari," terangnya.

Selain bertujuan menikmati keindahan pantai air panas, para pengunjung kata Yesaskar juga kerap membawa telur ayam untuk menguji hawa panas di bibir pantai yang berada di sisi selatan pantai. Karena, di posisi inilah hawa panas sangat kuat bila dibandingkan pada bibir pantai yang berhadapan langsung dengan pintu masuk ke pantai.

"Di bagian selatan pantai memang hawa panasnya begitu kuat, jadi pengunjung yang meletakan telur ke dalam air, tak berlangsung lama telur pun matang," katanya.

Pemandangan pantai wisata pada siang hari. Foto: Hilman Idrus
Pemandangan pantai wisata pada siang hari. Foto: Hilman Idrus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun