Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Cerita Petani Bibinoi Bacan Timur Tengah Menjaga Tanaman di Lahan Perkebunan dari Serangan Kera

6 April 2025   17:21 Diperbarui: 6 April 2025   20:44 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga membakar api di lahan perkebunan untuk mengusir Kera. Foto: Hilman Idrus

Kera Bacan merupakan satwa endemik dengan kemiripan seperti Kera di Sulawesi Utara, mulai dari postur tubuh, warna, serta memiliki jambul di atas kepalanya, dan memiliki pantat berwarna merah muda.

Dengan kemiripan inilah, disebut spesies Kera Bacan berasal dari Sulawesi Utara. Hanya saja, menurut warga di Bacan Timur, kini ada spesies Kera Bacan ada yang jauh lebih besar. Walaupun begitu, tidak semua berpostur tubuh besar dan tinggi, seperti di hutan Bibinoi, hanya terdapat di lokasi Lako-Lako yang berdekatan dengan desa Songa, di sinilah warga kerap menjumpai Kera dengan postur tubuh sangat jauh berbeda dengan Kera pada umumnya di Pulau Bacan.

Pohon kelapa yang terlihat rapih di wilayah Lako-Lako. Foto: Hilman Idrus
Pohon kelapa yang terlihat rapih di wilayah Lako-Lako. Foto: Hilman Idrus

Begitupun soal warna, khusus di wilayah Bacan Timur, di lokasi Lako-Lako lah yang sering dijumpai Kera berwarna hitam kombinasi putih; baik di perut, maupun di kaki. Sementara di lokasi lainnya rata-rata berwarna hitam legam.

Habitat dan Perilaku Kera Bacan di Hutan Bibinoi Bacan Timur Tengah

Setiap desa di kecamatan Bacan Timur, Selatan, dan Timur Tengah memang terdapat habitat Kera (Kera) Bacan; baik pada dataran rendah maupun di daerah ketinggian. Namun, umumnya masyarakat lebih menjumpai Kera di dataran rendah. Hal ini lantaran di dataran rendah terdapat puluhan hektar lahan perkebunan kelapa. Memang secara habibat Kera memang berada di daerah ketinggian dengan hutan primer yang cukup lebat.

Walaupun begitu, Kera Bacan juga sangat banyak ditemui pada hutan sekunder, di mana secara makanan jauh lebih banyak bila dibandingkan pada hutan primer. Lantaran selain pohon di hutan primer yang buahnya dapat dijadikan makanan, pada hutan sekunder terdapat banyak pohon dengan beraneka ragam buah, yang memantik Kera memusatkan perhatian untuk keluar dan mencari makanan.

Kondisi ini diakui Jamal Abdul Salam (61), ia menjelaskan, khusus di desa Bibinoi, Kera lebih menyukai mencari makanan di lahan-lahan perkebunan warga, karena terdapat banyak makanan.

Selain makanan di lahan perkebunan, rata-rata lahan yang dijadikan perkebunan kelapa berada di pesisir pantai. Sehingga, selain makan buah kelapa muda, dengan leluasa Kera juga kerap mencari kerang sebagai santapannya.

"Pernah warga menemukan tangan Kera yang dijepit cangkang kerang mutiara berukuran besar, serta melihat Kera minum air di pesisir pantai," katanya, Kamis (3/4/2025).

Bapak Jamal Abdul Salam saat berada di rumah milik anaknya. Foto: Hilman Idrus
Bapak Jamal Abdul Salam saat berada di rumah milik anaknya. Foto: Hilman Idrus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun