Mohon tunggu...
Hilman Idrus
Hilman Idrus Mohon Tunggu... Administrasi - Fotografer

√ Penikmat Kopi √ Suka Travelling √ 📷

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Cinta Kandas di Malam Tahun Baru

1 Januari 2023   13:18 Diperbarui: 1 Januari 2023   13:22 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hey, sudah pukul dua puluh, kenapa masih menyendiri" suara si petugas kebersihan merobek keheningan sekaligus menyadarkan Ningsih dari lamunan.

Ningsih kembali menatap layar ponselnya, berharap ada pesan balasan dari Angga, karena sejam yang lalu, pesan yang ia kirim berkali-kali namun tak mendapat jawaban, membuat hatinya kian galau bercampur kesal. Sosok yang sangat ia cintai dan berharap menjadi imamnya tak kunjung datang, bahkan pesan yang dikirim melalui ponselnya pun enggan dibalas sang pacar.

***
Ningsih menghempaskan tubuhnya di atas ranjang, sejenak ia tepekur seraya menatap foto ia dan Angga yang dikait di dekat lemari bajunya. Foto dengan ekspresi penuh romantis saat mereka berada di pantai Jikomalamo pada liburan hari raya idul fitri. 

Tiba-tiba hatinya mendadak mangkel, saat kembali mengingat kejadian yang baru saja ia alami di pantai. Padahal dalam perjalanan menuju pantai pada sore hari, ia membayangkan kejadian-kejadian romantisme bakal berlangsung sepanjang sore hari di pantai: duduk berduaan, bercumbu mesra, menikmati indahnya pemandangan menakjubkan kala senja hadir, sambil sesapi minuman dingin. 

Namun, semua impiannya berantakan lantaran  ditelan angin pantai, bayangan kemesraan yang terlintas dalam benaknya menjelma kecemasan, kegelisahan, dan berakhir dengan kekecewaan.

"Ning, Jangan engkau berharap lebih pada Angga!"
"Lelaki setia pasti selalu hadir, jika kita membutuhkan"
"Sebagai teman setia-mu, aku tak ingin enkau dihinati."


Ningsih kembali ingat kata-kata yang dlontarkan Maya, kala di suatu siang di sebuah caf mereka menunggu Angga. Namun, sosok tersebut tak pernah nongol, hingga mereka memutuskan untuk pergi menonton film di Bioskop. Dari kejadian tersebut, Maya selalu mengingatkan Ningsih, agar jangan berharap lebih pada pacarnya itu. 

Sebab, menurut gadis yang menekuni ilmu psikologi pada salah satu kampus ternama itu, sangat memahami karakter seorang pria melalui mata kuliah yang diajarkan dosen, serta dari bahan bacaannya. 

Walaupun kerap diingatkan Maya, Ningsih tetap berharap pada Angga, lantaran sejak mereka mengikrarkan cinta di pantai, Angga tetap menunjukkan kemesraan seperti pasangan muda-mudi pada umumnya.

***
Ningsih kembali menatap ponselnya, berharap ada pesan yang dikirimkan pada sore hari mendapat balasan. Namun, tepat pukul 22.00 tidak didapati satu pun jawaban dari Angga perihal ketidakhadirannya di pantai.

"Aku telanjur mencintai Angga, dan mengabaikan Andre, lelaki sholeh dan pintar," Ninggsih membantin seraya kembali menatap foto ia dan Angga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun