Mohon tunggu...
Hilma Nuraeni
Hilma Nuraeni Mohon Tunggu... Content Writer

INFP-T/INFJ Book, nature, classical music, and poem🍁 Me and my writing against the world 🌼

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Surat Untuk Diriku Sendiri

7 Mei 2025   19:05 Diperbarui: 7 Mei 2025   19:03 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surat Untuk Diriku Sendiri

Hai, diriku yang masih bertahan sampai hari ini.

Aku menulis ini bukan untuk orang lain, tapi untukmu yang selama ini diam-diam memikul beban begitu berat tanpa pernah mengeluh keras. Aku tahu kamu lelah. Aku tahu kamu sering kali ingin menyerah, ingin hilang dari segala tuntutan, ekspektasi, dan rasa kecewa yang datang silih berganti. Tapi lihatlah, kamu masih di sini. Masih bernafas, masih berdiri, meski tertatih, meski dengan hati yang pernah hancur berkali-kali.

Aku minta maaf karena sering kali menjadi musuhmu sendiri. Karena terlalu sering menuntutmu untuk selalu kuat, selalu sempurna, selalu jadi yang terbaik. Padahal, kamu juga manusia. Berhak gagal, berhak menangis, berhak merasa lemah. Aku minta maaf karena aku sering jadi orang pertama yang menyalahkanmu ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana. Sering memaki diriku sendiri, sering meragukan langkah-langkah yang sudah diambil, dan sering lupa bahwa setiap luka, setiap keputusan, adalah bagian dari proses menjadi lebih dewasa.

Maaf karena aku terlalu keras padamu.

Tapi, terima kasih... karena kamu tidak pernah benar-benar menyerah. Terima kasih sudah terus bangun pagi-pagi meski malam sebelumnya menangis dalam diam. Terima kasih sudah tetap menjalani hari meski hatimu penuh luka yang tak terlihat. Terima kasih sudah tetap berusaha tersenyum meski di dalam, kamu sedang berperang dengan kecemasan, ketakutan, dan rasa tidak percaya diri.

Kamu hebat, tahu?

Tidak semua orang bisa melalui badai seperti yang kamu lalui. Tidak semua orang bisa bertahan di tengah rintangan tanpa kehilangan dirinya sendiri. Kamu belajar banyak. Tentang kecewa, tentang kehilangan, tentang diabaikan, ditinggalkan, dan disakiti. Tapi dari semuanya, kamu juga belajar satu hal yang tak ternilai, memaafkan. Bukan hanya orang lain... tapi dirimu sendiri.

Karena untuk bisa benar-benar sembuh, kamu harus berhenti menyalahkan diri atas masa lalu. Kamu harus bisa menatap cermin dan berkata, "Aku memaafkanmu." Memaafkan semua pilihan yang mungkin keliru, semua kepercayaan yang disia-siakan, semua harapan yang hancur di tengah jalan. Bukan karena kamu lemah, tapi karena kamu pantas untuk damai.

Kini, saatnya kamu mulai menghargai diri sendiri. Kamu tidak butuh validasi dari siapa pun untuk merasa cukup. Kamu tidak perlu jadi versi ideal di mata orang lain untuk merasa pantas dicintai. Cukup menjadi dirimu sendiri, yang jujur, yang tulus, yang terus belajar dan tumbuh. Itu sudah luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun