Mohon tunggu...
Hilma Nuraeni
Hilma Nuraeni Mohon Tunggu... Content Writer

INFP-T/INFJ Book, nature, classical music, and poem🍁 Me and my writing against the world 🌼

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Di Dunia yang Hanya Satu Kali Ini, Kenapa Kita Masih Mengucap 'In Another Life'?

3 Mei 2025   12:30 Diperbarui: 3 Mei 2025   12:26 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Di Dunia yang Hanya Satu Kali Ini, Kenapa Kita Masih Mengucap 'In Another Life'?"

Curahan hati untuk cinta yang tak sempat tinggal, dan harapan yang masih menggantung

Kita tahu hidup ini cuma sekali. Tidak ada tombol ulang, tidak ada kesempatan kedua yang datang dalam bentuk yang sama. Tapi tetap saja, saat hati kita terasa penuh atau justru kosong kita melirihkan kalimat itu:

"In another life, maybe..."

Kenapa ya? Kenapa kita berkata begitu, padahal realitanya tak ada kehidupan lain yang kita tahu pasti? Ternyata kalimat itu punya makna yang jauh lebih dalam daripada sekadar pelarian. Kadang, ia adalah bentuk paling lembut dari rasa kehilangan yang tidak ingin menyalahkan siapapun.

Dan inilah kenapa kita masih mengucapkannya...

Karena Kita Butuh Ruang Untuk Hal-Hal yang Tidak Bisa Kita Miliki Sekarang

  • Ada perasaan yang datang di waktu yang salah.
  • Ada orang yang datang setelah semuanya terlalu rumit untuk diulang dari awal.
  • Ada rasa yang tumbuh, tapi harus ditekan karena keadaan tidak memungkinkan. Entah karena kita sudah terlalu terluka untuk mencoba lagi, atau karena dunia kita tak pernah benar-benar beririsan.

Di titik seperti itu, kita sering merasa terjebak antara apa yang kita rasakan dan apa yang bisa kita lakukan. Kita tidak bisa memiliki, tapi juga tidak sanggup benar-benar melepaskan. Maka kita menciptakan ruang. Sebuah tempat imajiner bernama another life, tempat dimana segala yang tidak bisa terjadi di sini, bisa tumbuh tanpa rintangan.

Kita tahu itu hanya khayalan, tapi justru di situ letak keindahannya ia memberi kita jeda, sebelum benar-benar berani mengucapkan selamat tinggal.

Karena Kita Ingin Percaya Bahwa Ada Versi Lain dari Kita yang Lebih Berani, Lebih Siap

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun