novel ini menceritakan seorang anak smp 3 yang mulai mencari kerja untuk uang tambahan jajan nya pada saat itu dia tidak sengaja bertemu dengan pemilik sebuah konfeksi di situ dia sedang mengabrol dengan teman dan bos nya .saat itu dia tidak tau kakol bos nya itu adalah pemilik nya dia kira hayalah seorang pegawai biasa . hari demi hari mereka mengorol dan ketika dia sedang megobrol dengan bos itu dia diajak kerja belajar cara memotong kain dan hingga 2 minggu dia sudah bisa  dia berkerja dengan benarÂ
setelah 3bulan berkerja dia bos nya itu mengajak piknik ke pangadaran dia pertama kali berpergian jauh . disana dia melihat sesuatu yang takpernah dia liat di rumah nya pantai yang tak pernah dia liat. Dia bersenang senang di sana . tak terasa di di sana sudah 2 hari dan saat pulang dia merasa tak ingin pulang ke rumah nya . ke esokan hari nya dia berkerja seperti hari biasanya .
2 minggu setelah itu di ajak berjualan di cerebon .pada malam pukul 1 malam  mereka berangkat bejualan dimalam itu udara terasa dingin dan ditutupi sebuah selimut terasa hangat dan nyaman . tak tahunya sudah subuh nyampe disana .saat bangun dia pun langsung beres beres di sana sambil menunggu pelanggan . saat pelanggan pertama datang di sangat gugup dan dilayani oleh bos dia . hingga jam 12 siang di beres beres pulang .
Diaperdi jualan hanya setiap hari jumat saja hinga saat pergi berjualan ternyata mobil yang dia tumpangi pecah ban saat itu sangat lama mengganti ban itu sekitar 1 jam an selesai  perjalan pun kembali dilanjut kan .dan saat  sampai di lapak pun ternyata sudah pagi dan dedikit tidak ramai seperti bisanya  dan beres beres jam 12 an .
Setelah lulus smp dia dimasukan oleh ke sman di dekat sana dan lolos . di sma dia belajar dan juga kerja sampingan setelah pulang sekolah . Â hampir setiap hari dia tak pernah bermain dengan teman nya hanya di dekolah dan hari minggu dia bebas untuk main .Â
Setelah 6 bulan saat memotong kain dia melamun dan dia tak sadar terpotong jari kelingkinya. lalu dia minta tolong ke bos nya " om .... om .... jari saya terpotong " dengan suara yang terdengar ingin menangis " astagfirloh hayuka pak itar ..hayu " dengan suara lemas ingin pingsan . Â untung rumah pak itar itar itu dekat denga konfeksi itu dan langsung di jait dan din obati .dia istirahat dan langsung pulang keesokan nya dia tak apa apa tak merasa demam dan pusing padahal kemarim kaya yang pengen pingsan.
6 bulan setelah kejadian itu dia punya sebuah sepedah motor  dari usahanya sendiri tanpa tambahan dari orang tua nya dan diberi nama si idoy putih dia merawat sepedah motor itu dengan memakai uang nya sendiri sampai bisa jadi cantik  dan takpernah mengeluh walau tak punya bakat dalam mengafal tapi punya keberanian dalam memutuskan saat nanti akan bekerja dan nanti saat sudah lulus akan lebih berpengelaman saat bekerja nanti .
