Nyai Keleneng putri cantik sosok mahluk astral penghuni jembatan sungai Ciberang hingga kini masih melekat di ingatan saya. Kakek adalah sumber yang menceritakan sosok itu kepada saya pertama kali.Â
Jembatan sungai Ciberang sendiri menghubungkan akses antara ke Baduy dan Kota Rangkasbitung. Sebelum ada jembatan baru. Jembatan lama adalah jembatan buatan peninggalan Belanda. Namun jembatan itu dirobohkan, dan yang tersisa hanya bagian pondasi tiangnya saja. Hebatnya, pondasi itu tetap berdiri kokoh hingga sekarang.Â
Waktu itu, tahun 90an saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Selepas Isya, biasanya Kakek mulai bercerita sambil minum kopi panas dan cemilan pisang goreng hangat.Â
Di teras rumah ada kursi panjang terbuat dari papan kayu. Kursi itu tempat pavorit Kake duduk sambil ngopi dan menghisap rokok. Suasana malam makin hening, tak terdengar suara kenalpot motor bising seperti sekarang ini.
Mulai lah Kakek bercerita. Mula-mula, dia menggamarkan bagaimana detail Nyai Keleneng, dari pakaian rambut hingga ujung kaki dia ceritakan. Kalau boleh saya ilustrasikan, gambaran yang saya tangkap dari Nyai Keleneng itu, perempuan dengan pakaian kebaya. Untuk wajah mungkin setiap orang punya imajinasi sendiri.Â
Setelah menceritakan detail tentang bagaimana perawakanya. Kakek mulai cerita asal-usul dan latar belakangnya. Nyai Keleneng merupakan anak seorang bangsawan era kolonial. Sayangnya Kakek tidak menceritakan detail kebangsawananya.Â
DijodohkanÂ
Singkat cerita, Nyai Keleneng dijodohkan oleh ayahnya kepada seorang anak yang juga bangsawan seperti keluarganya. Karena tak didasari rasa cinta, Nyai Keleneng pun lantas menolak perjodohan itu.Â
Selain tak cinta, Nyai Keleneng menolak perjodohan karena dia ternyata diam-diam sudah memiliki kekasih. Kekasihnya adalah seorang pemuda tukang Delman, yang juga bekerja sebagai perawat kuda di rumah Nyai Keleneng. Keduanya menjalin kasih sejak pemuda itu bekerja di rumahnya.
Nyai Keleneng sangat mencintai pemuda itu. Sehingga, dia yang merasa tak terima dengan perjodohan nekat memutuskan kabur dari rumah.
(Bersambung)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI