Mohon tunggu...
Hany Ferdinando
Hany Ferdinando Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penikmat buku dan musik yang suka tentang teknologi, psikologi, pendidikan, flora dan fauna, kebudayaan, dan hubungan antar manusia.

Belajar menulis dengan membaca, belajar kritis dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merayakan Hari Kemerdekaan, Haruskah dengan Upacara Bendera?

6 Desember 2019   23:42 Diperbarui: 6 Desember 2019   23:38 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc. pribadi
Doc. pribadi
Di Oulu, program 2019 adalah sebagai berikut:
  • Tembakan salvo di Linnansaari (pulau Kastil) pada pukul 09.00
  • Penghormatan kepada pejuang kemerdekaan dengan menempatkan karangan bunga di pusara yang terletak di gereja
  • Kebaktian perayaan kemerdekaan di berbagai gereja
  • Peletakan karangan bunga di area pemakaman kota Oulu
  • Pemutaran film Tuntematon Sotilas (Prajurit yang tak dikenal) yang dirilis tahunm 2017
  • Perayaan kemerdekaan di balai kota berupa konser musik dari komposer Finlandia seperti Jean Sibelius, Leevi Madetoja, Tauno Pylkkänen , Toivo Kuula, dengan diselingi sambutan dari wakil pemerintah kota.
  • Balap kuda dalam rangka perayaan kemerdekaan
  • Berbagai macam perayaan bersama dengan para veteran perang berupa menyanyikan lagu kebangsaan, minum minuman tradisional (glögi) yang biasanya juga disajikan saat Natal, beberapa kue tradisional.
  • Refleksi kemerdekaan yang dilakukan di gereja berupa konser paduan suara
  • Parade obor mahasiswa ke balai kota yang diakhiri dengan menyanyikan beberapa lagu, salah satunya Maamme (lagu kebangsaan Finlandia). Bersama teman-teman, kami membuat video ini 2 tahun lalu)

https://www.ouka.fi/oulu/tapahtumat/itsenaisyyspaivana-tapahtuu/-/asset_publisher/2rxGG1w4J9ua/calendar/id/19442140?redirect=https%3A%2F%2Fwww.ouka.fi%2Foulu%2Ftapahtumat%2Fitsenaisyyspaiva%3Fp_p_id%3D101_INSTANCE_WPAveq63pdLg%26p_p_lifecycle%3D0%26p_p_state%3Dnormal%26p_p_mode%3Dview%26p_p_col_id%3Dcolumn-5%26p_p_col_count%3D4
https://www.ouka.fi/oulu/tapahtumat/itsenaisyyspaivana-tapahtuu/-/asset_publisher/2rxGG1w4J9ua/calendar/id/19442140?redirect=https%3A%2F%2Fwww.ouka.fi%2Foulu%2Ftapahtumat%2Fitsenaisyyspaiva%3Fp_p_id%3D101_INSTANCE_WPAveq63pdLg%26p_p_lifecycle%3D0%26p_p_state%3Dnormal%26p_p_mode%3Dview%26p_p_col_id%3Dcolumn-5%26p_p_col_count%3D4
Tidak ada upacara bendera di sekolah? Tidak ada! Bahkan di Helsinki pun, tidak ada upacara bendera yang dipimpin oleh kepala negara. Kegiatan yang ditayangkan TV adalah jamuan makan malam kepada tamu undangan yang diselenggarakan oleh kepala negara.

Upacara bendera

Upacara bendera sudah menjadi bagian hidup saya sejak SD. Menjadi komandan upacara, pengibar bendera, pembaca teks Pembukaan UUD 1945, pembawa teks Pancasila untuk inspektur upacara, dan pembaca protokoler upacara, semuanya pernah saya jalani. Upacara bendera dilakukan dalam berbagai macam kegiatan selain peringatan kemerdekaan, seperti Sumpah Pemuda, Hari Pendidikan Nasional, dll.

Ketika SD dan SMP saya masih belum berpikir kritis, tetapi menginjak bangku SMA, saya mulai bertanya-tanya apa esensi dari sebuah upacara bendera. 

Saya teringat saat SD dan SMP, beberapa teman sampai pingsan (semoga benar-benar pingsan dan bukan sebuah kepura-puraan untuk menghindari sengatan terik matahari) dan diangkut ke ruang UKS (usaha kesehatan sekolah).

Seorang guru PMP (pendidikan moral Pancasila) di SMA mengatakan bahwa esensi dari upacara bendera adalah menanamkan rasa cinta tanah air. Saat itu, pikiran saya tidak bisa menerimanya begitu saja. Cinta tanah air? Apakah tidak bisa dilakukan dengan cara lain? 

Sang guru menjawab, bahwa saat upacara bendera dilakukan, kita diajak untuk mengenang jasa pahlawan yang mendahului kita. Langsung saya teringat dengan lagu Gugur Bunga yang selalu dikumandangkan ketika mengheningkan cipta.

Tetapi bukankah mengehingkan cipta bisa dilakukan sebelum pelajaran di mulai? Itu pendapat saya! Sang guru menjawab memang bisa tetapi ..., beliau melanjutkan dengan ulasan khas pelajaran PMP. 

Ulasan itu menurut saya tetap tidak masuk akal, tetapi guru saya tersebut tetap mengatakan bahwa upacara bendera bertujuan menanamkan rasa cinta tanah air. Di jaman Orde Baru, sepertinya semuanya harus menerima apa adanya tanpa perlu berpikir....

Mungkin ada yang berpendapat bahwa Indonesia meraih kemerdekaan dengan berjuang, sehingga generasi yang tidak mengalami masa perang perlu tahu supaya bisa menghargai jasa pahlawan. Selanjutnya, penghargaan tersebut akan diwujudkan dalam bentuk cinta tanah air. Sebuah logika yang masuk akal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun