Hadirkan buku-buku sebagai bahan untuk menarik perhatian anak-anak. Ajak mereka untuk mengenal dengan alam baca. Apalagi diajak sejak dini.
Kenapa harus dengan membaca?
Coba kita kembali pada masa lalu. Sejarah menuliskan bahwa ayat pertama yang diturunkan oleh Allah untuk baginda Rasulullah adalah ayat yang memerintahkan untuk membaca. Allah sendiri menegaskan hal itu dengan menggunakan kata kerja perintah "Bacalah".
Dari membaca kita tahu apa yang awalnya tidak kita ketahui, dengan membaca seseorang bisa melakukan apa yang tidak bisa dia lakukan, yang diam bisa bergerak, yang pasif bisa menjadi aktif. Maka, untuk bisa menambah keahlian, menambah ilmu, dan mengubah akhlak dan adab. Adalah dari membaca itu sendiri.
Apa yang harus dibaca?
Masih dalam buku Suherman. Beliau mengatakan bahwa yang harus dibaca adalah segala sesuatu yang tertulis secara tekstual maupun non tekstual. Ini berarti menunjukkan sebuah usaha serius untuk menempatkan diri pada derajat tertentu agar sejajar dengan derajat para ulama dan cendekia. Berarti dalam hal ini kita harus meniru apa yang dilakukan oleh maha guru peradaban terdahulu. Yaitu dengan membaca.
Pendidikan milik bersama.
Pendidikan adalah kunci kemajuan sebuah negara. Hanya melalui pendidikan. Baik formal maupun in formal kita bisa mengubah masyarakat menjadi lebih baik dan lebih berguna bagi bangsa Indonesia dan tanah air (Pangkas Kreang: 2017)
Lantas siapa yang bertanggung jawab untuk membangun pendidikan yang bermutu untuk menghadapi abad 21 ini?
Tentu semua pihak. Baik orangtua, masyarakat, dan Guru-guru di sekolah. Ketiganya harus berjalan selaras dengan apa yang menjadi tujuan pendidikan itu sendiri.
Fokus kita pada pendidikan bermutu yang melahirkan generasi berakhlak dan beradab dengan terus melahirkan kebiasaan membaca. Maka, lahirkan kebiasaan tersebut dari rumah. Tentunya dalam hal ini orang tua akan menjadi penanggung jawabnya.
Tidak sampai di sana. Saat berada di sekolah guru pun harus membagi dukungan penuh untuk melahirkan generasi melek baca. Dengan mengadakan hari literasi agar anak-anak lebih dekat dengan buku. Nah, begitu pun dalam masyarakat. Bisa dibuat taman baca yang nyaman untuk menumbuhkan rasa cinta pada buku itu sendiri.
Dengan adanya suport sistem seperti ini akan terlahir generasi penerus bangsa. Yang lahir bukan karena pintar dalam akademik saja. Melainkan pintar dengan akhlak dan adab yang baik untuk melahirkan pendidikan bermutu. Sehingga pada akhirnya mereka mampu hadapi tantangan abad 21 dengan akhlak dan beradab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI