Mohon tunggu...
Hestri Parahest
Hestri Parahest Mohon Tunggu... hobi menulis

coretan si miskin diksi dan intuisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tawa Pak Tua

28 Juli 2025   21:00 Diperbarui: 9 Agustus 2025   08:49 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi hingga siang ...
Sore hingga petang ...
diawali dering memanggil berdentang
menggetar anyaman-anyaman tanpa rotan
yang setia menopang pak tua duduk berlama
berujar-ujar dari timur hingga barat daya
terkikik terkekeh layaknya kemarau papa


Malam hingga mulai kelam ...
ujar tawa masih meruahi ponsel bututnya
mata pak tua sesekali awas sekeliling
persis periskop senja menjaga gardu pendapa
Dan kelam pun mulai menghampiri
nestapa tampaknya gagal merasuk ke hati
Pak tua tak berubah meniti tawa bahaknya
sampai zodiak berulang, atau entah harinya nanti

(Semarang, 28 Juli 2025)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun