Mohon tunggu...
Heri purnomo 25
Heri purnomo 25 Mohon Tunggu... Editor - pegawai tidak sibuk
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pengen punya karya tulis yang dinikmati banyak orang

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Coba Lihat, Banyaknya Pengangguran Terdidik di Tahun 2020

22 Januari 2020   09:14 Diperbarui: 12 April 2021   19:40 6995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengangguran terdidik mencari pekerjaan (Sumber : saulo mohana via unsplash.com)

editor; HERI PURNOMO

Pengangguran terdidik adalah seseorang yang telah lulus pendidikan dan ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Para penganggur terdidik biasanya dari kelompok masyarakat menengah keatas yang memungkinkan adanya jaminan kelangsungan hidup meski menganggur. Peningkatan jumlah pengangguran intelektual di Indonesia dinilai akibat dua faktor. 

Pertama, karena kompetensi mahasiswa yang kurang. Kedua, jumlah lapangan pekerjaan di Indonesia memang tidak terlalu banyak. Kurikulum S1 terlalu menekankan pada pengajaran akademik. 

Hasil akhirnya membuat mental Sarjana hanya mencari kerja. Mereka tidak memikirkan cara untuk menciptakan lapangan kerja sendiri. Coba kalau pendidikan dengan kurikulum vokasi diperbanyak, jumlah pengangguran intelektual tidak bakal sebanyak sekarang. 

Data bersumber dari Badan Pusat statistik menunjukan perbandingan Agustus 2014 - Agustus 2018, tingkat pengangguran lulusan SMK turun dari 9,15% menjadi 7,95%. Lulusan diploma (D1-D3) turun dari 6,14% menjadi 6,02%, sedangkan lulusan SMK, tetap, yakni 11.24%. 

Kenaikan tingkat pengangguran justru terjadi pada lulusan sarjana yakni dari 5,65% menjadi 5,89%. Artinya lulusan Sarjana dari pendidikan yang lebih tinggi semakin meningkat ditahun 2019. 

Akibatnya kualitas lulusan tidak memenuhi standar harapan pengguna lulusan, banyak perusahaan yangtidak bisa menerima pelamar kerja meskipun sudah menyandang gelar sarjana. 

Penyebab utama selainkarena tidak memiliki ketrampilan juga tidak mempunyai pengalaman kerja. Beberapa hasil penelitian merekomendasikan kepada penyelenggara pendidikan dan pemerintah bahwa ada hal yang harus segera dibenahi dari sektor pendidikan nasional. 

Ini semacam early warning betapa pendidikan dan pembelajaran yang dilaksanakan institusi pendidikan harus menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan pasar kerja dan industri. 

Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS) jumlah lulusan perguruan tinggi di Indonesia setiap tahunnya mencapai 350 ribu orang. Ironisnya lagi, pertumbuhan jumlah perusahaan di Indonesia termasuk pesat dalam beberapa tahun terakhir. 

Setidaknya setiap tahun bermunculan 498.000 perusahaan rintisan.Meskipun kalah dengan India namun pertumbuhan perusahaan di Indonesia masih lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun