Mohon tunggu...
Hery Supriyanto
Hery Supriyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Warga net

Liberté, égalité, fraternité ││Sapere aude ││ Iqro' bismirobbikalladzi kholaq ││www.herysupri.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Makan Prasmanan dengan Harga Terjangkau di Ayam Bawang Cak Per

1 Agustus 2018   08:44 Diperbarui: 1 Agustus 2018   09:21 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu ayam yang bervariasi dengan harga yang cukup bersahabat. Dok Richo Nugraha

Tidak dipungkiri bahwa menu ayam goreng mempunyai nilai jual yang tinggi dalam konsep warung atau rumah makan. Menu tersebut sangat mengglobal yang sudah kita ketahui hadir di beberapa kota dengan sistem waralaba. Demikian dengan yang lokal pun tidak ketinggalan. Beberapa mencoba peruntungan dengan "bertarung" dari merek yang sudah ada.

Di kota Malang, Ayam Bawang Cak Per (ABCP) hadir dengan keunikan sendiri. Respon publik pun positif, dalam 2 tahun berjalan 8 cabang sudah berdiri di 6 dalam kota dan 2 luar kota. 

Saya bersama rekan Blogger Kompasiana Malang (Bolang)  yang lain merasakan keunikan ABCP ini yang bertempat di cabang Kasin di Jl. Arif Margono No. 62 Kota Malang pada hari Minggu (29/07) lalu.

Cabang Kasin yang cukup luas demikian pula tempat parkirnya. Dok pribadi
Cabang Kasin yang cukup luas demikian pula tempat parkirnya. Dok pribadi
Di cabang ini letaknya cukup strategis, berada di dalam kota yang merupakan jalur utama jika ingin menuju ke luar kota bagian selatan. Dan  tak jauh dari lokasi, di kelilingi beberapa rumah sakit besar seperti  RS Soepraoen, RS Panti Waluyo (RKZ). Beberapa kantor dari instansi  pemerintah dan swasta pun bertebaran selayaknya lokasi di pusat kota.

Kami pun disambut dengan ramah oleh Zainun Aziz selaku manager marketing ABCP. Aziz cukup detail menjelaskan ABCP mulai dari sejarah berdirinya,  fasilitas, serta beberapa keunikan didalamnya. 

Secara singkat ABCP ini  didirikan oleh dua sahabat Ferry Angga Irawan dan Pery Hadi Susanto pada  tanggal 28 April 2016. Nama pun diambil dari kependekan nama keduanya  yang hampir sama, sehingga menjadi Cak Per. 

Pada mulanya hanya sebatas  warung di sebuah ruko di Jalan Kerto Raharjo yang merupakan lokasi  strategis persimpangan dua kampus besar UIN Maliki dan UB.

Lantai 2 yang lebih lega, tersedia pula lesehan. Dok pribadi
Lantai 2 yang lebih lega, tersedia pula lesehan. Dok pribadi
Respon  publik terutama dari publik terutama mahasiswa cukup baik dengan  kehadiran menu ayam bawang ini. Yang kemudian akhirnya berkembang dengan  dibuka cabang ke dua di Jalan Sumber Sari (Oktober 2016). 

Tak lama  kemudian dibuka di Jalan Sukarno Hatta (Desember 2016), serta berlanjut  di Jalan Sunan Kalijaga, daerah Joyo Grand serta Kasin. Dan saat ini dua  outlet sedang dibuka di luar kota, tepatnya di Sidoarjo.

Pengunjung bisa langsung menuju tempat prasmanan untuk menikmati hidangan. Dok pribadi
Pengunjung bisa langsung menuju tempat prasmanan untuk menikmati hidangan. Dok pribadi
Konsep prasmanan

Di Ayam Bawang Cak Per ini  untuk pelayanannya cukup unik dengan sistem prasmanan. Pengunjung dapat  mengambil sendiri nasinya sesuai porsi yang diinginkan. Ada 3 varisi  nasi: goreng, putih, dan kuning yang bisa dinikmati sepuasnya. Untuk  sambalnya ada 7 variasi: ebi, pete, tomat, bawang, cakcok, teri, dan  korek.  

Untuk lauknya untuk tipe ayam di antaranya : bakar, crispy, panggang, bawang, dan teriyaki. Untuk lauk tambahan tersedia sayur:  cambah (toge), kangkung, dan terong. Dan ada bonus gorengan menjes atau  tahu, yang dapat dipilih salah satu. Menu non ayam juga tersedia di  antaranya: pepes ikan Patin, bandeng presto, serta lele bakar dan crispy yang sudah tersaji tanpa ada tulang.

Nasi, menu tambahan, dan sambal dapat diambil sepuasnya. Dok Richo Nugraha
Nasi, menu tambahan, dan sambal dapat diambil sepuasnya. Dok Richo Nugraha
Setelah itu pengunjung menuju kasir untuk memesan minuman dan transaksi pembayaran. Dan setelah itu pengunjung bisa duduk sesuai keinginan baik di kursi atau pun di lesehan. Untuk menikmati menu prasmanan di ABCP ini tidak akan merogoh saku terlalu dalam dengan harga  mulai dari 6 ribu sampai 15 ribu saja.

Menu selain ayam di antaranya lele crispy yang tersaji tanpa tulang. Dok pribadi
Menu selain ayam di antaranya lele crispy yang tersaji tanpa tulang. Dok pribadi
Cocok untuk tempat nongkrong dan diskusi

Selain tempatnya nyaman untuk bersantap ria, ABCP yang di cabang Kasin ini cocok juga untuk tempat berkumpul. Bolang pun mengadakan rapat dalam rangka menyambut perlelatan Indonesia Community Day (ICD) pada tanggal 5 Agustus nanti yang bertempat di Taman Krida Budaya. ICD kali ini merupakan perlelatan yang kedua, yang pertama berlangsung di Jogjakarta di tahun lalu.

Kami mengambil tempat di lantai 2 yang ada lesehannya. Tempat yang luas dan lega membuat kami leluasa untuk berdiskusi. Udara ruangan cukup sejuk yang pada dua sisi barat dan timur dibiarkan tanpa sekat. Untuk view-nya pada sisi timur mengarah pada jalan raya, sedangkan arah barat tampak kampung berderet yang berada pada tepi sungai.

Pada lantai 2, menghadap sebelah barat dengan view perkampungan di seberang sungai. Dok pribadi
Pada lantai 2, menghadap sebelah barat dengan view perkampungan di seberang sungai. Dok pribadi
Menurut Aziz di cabang Kasin ini untuk pengunjungnya lebih beragam yang lebih banyak pada masyarakat umum. Pada hari biasa dari kalangan pegawai banyak yang singgah. Dan dari kalangan siswa SMA juga kadang hadir rombongan yang memang jaraknya tidak terlampau jauh.

Di cabang Kasin yang resmi  dibuka pada 28 Desember 2017 ini ruangannya  cukup luas yang menempati 2  lantai. Tempat duduk tersedia cukup banyak  yang juga ada lesehannya.  Fasilitas tempat cuci tangan (wastafel) tersedia di masing-masing lantai. Begitu juga dengan toilet dan musholla yang berada di lantai 2.

Musholla dan toilet yang terdapat di lantai 2. Dok pribadi
Musholla dan toilet yang terdapat di lantai 2. Dok pribadi
Kunjungan ke warung Ayam Bakar Cak Per kali ini tidak saja bisa merasakan keunikannya. Namum dibalik itu ada sebuah harapan bahwa merek lokal pun bisa bersaing dengan merek yang sudah mengglobal. 

ABCP sudah membuktikannya yang dalam waktu yang relative singkat sudah bisa berkembang dengan pesat. Jika dikelola dengan baik lagi, tidak menutup kemungkinan untuk merambah pada tataran nasional.

Tentu ada kebanggaan tersendiri bila Kota Malang yang juga dikenal dengan kulinernya bisa menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri. ABCP pun punya daya tarik tersendiri dengan konsep prasmanannya itu. Yaitu makan dengan enak yang bisa membuat perut kenyang dengan harga yang terjangkau. Pangsa pasar tidak saja membidik para mahasiswa tetapi juga masyarakat umum lainnya.

Zainun Aziz (duduk paling kiri) yang menjelaskan tentang Ayam Bawang Cak Per kepada komunitas Bolang. Dok pribadi
Zainun Aziz (duduk paling kiri) yang menjelaskan tentang Ayam Bawang Cak Per kepada komunitas Bolang. Dok pribadi
Dengan banyaknya variasi menu ini tidak akan membuat pengunjung bosan untuk hadir kembali dengan mencoba menu yang lain. ABCP sendiri buka 24 jam setiap harinya, sehingga bisa melayani pengunjung di setiap saat.

Tanpa terasa waktu menjelang sore. Kami Bolang sudah mencapai kata sepakat untuk mensukseskan acara ICD dan menjadi tuan rumah yang baik. Perasaan lega dan nyaman menyelimuti rapat kali ini, senyaman hidangan yang disediakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun