Ramadan kali ini, seru !
Pasalnya diwarnai fenomena lucu, yaitu takjil war dengan nonis (non islam). Saudara kita umat non muslim, rupanya ikut-ikutan berburu takjil. Mereka rela mencuri start (belanja takjil jam 15.00), ketika yang puasa sedang lemas-lemasnya --hehehe
Suasana time line medsos makin semarak, dengan seliweran meme (video/foto) jenaka soal takjil war. Satu diantaranya, seorang yang berpuasa suatu hari akan belas dendam. Nanti menjelang hari paskah, memborong telur. Agar umat nasrani tidak kebagian, dan menghias kin***joy saja---kocak dan lucu..
Saya pribadi, belakangan kurang minat berburu takjil. Â Cukup berbuka dengan masakan istri, atau berbuka di masjid dekat rumah. Agenda Ramadan masjid kami, adalah berbuka disediakan takjil. Cukuplah untuk membatalkan puasa, makan besar di rumah masing-masing
Apalagi di era digital, banyak aplikasi belanja online. Harga ditawarkan juga lumayan hemat, dibandingkan harga di mini market dekat rumah. Aneka promo ditawarkan, mulai free ongkir dan diskon menarik. Alhasil, potongan harganya bisa separuh lebih. Salah satu barang yang saya buru promonya, adalah kurma.
---
Kompasianer's, perhatikan kalau ke mini market terdekat. Di seberang kasir, biasanya terpajang berderet barang yang sedang dipromo. Mulai deterjend, minyak goreng, gula pasir, beras, pasta gigi, sabun cair, snack-snack-an dan lain sebagainya.
Khusus di bulan Ramadan, ada tambahan barang promo yang lebih mendominasi. Adalah biscuit aneka merk, wafer aneka rasa, syrup dari merk sedang, menengah, sampai yang mahal, jeli berbagai kemasan. Dan barang yang juga ramai dicari di bulan suci, adalah kurma.
Kalau di luar Ramadan, kurma sangat jarang ditemui di mini market. Kalaupun ada, biasanya kurma dijual di toko khusus oleh-oleh umrah/haji. Harganya lumayan mahal, satu kotak (500 gram) bisa 70 ribu-an. Belum lagi kurma yang ada tangkainya, harganya bisa lebih mahal.
Kalau mau kurma dengan harga miring, bisa ke penjual di pinggir jalan di pasar tanah abang. Ada blok penjual, khusus oleh-oleh umrah dan haji.