Ketika malam memanggil.
Aku masih sendiri berdiri menggigil.
Setelah seharian diguyur hujan.
Basah sekujur tubuh tetap melangkah.
Mencari sisa-sisa doa semalam.
Yang terus kuucap agar dipermudah dapat berkah.
Setiap kerumunan orang kuhampiri.
Lalu diterminal, pasar deretan warung kupandangi.
Namun juga tak kutemukan makna doa semalam.
Keputusasaan pun mulai mengepung langkahku.
Dibarengi dengan irama perut yang terus melilit.
Sementara bayangan anak istri terus mengikuti.
Tak satupun tetesan berkah menghampiri.
Akupun tetap melangkah dalam kepasrahaan.
Menggenggam doa-doa.
Barangkali lupa memahami arti doa sebenarnya.
Atau celakanya tidak bisa menangkap kehidupan sejati.
Yang selalu membayangi dalam setiap memahami ajaran Nya.
Ketika malam memanggil, aku masih menggigil dalam nyanyian lara yang tak pernah usai syairnya.
Sungailiat. 11 nopember 2017