Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Sastra Bulan Purnama, Merawat Kebersamaan Pecinta Sastra

10 Oktober 2025   10:09 Diperbarui: 10 Oktober 2025   20:54 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yogya pancen Istimewa/Foto: Hermard

Di luar itu adalah sikap yang dipegang teguh bahwa  kreativitas dalam menulis harus terus dibangunkan.

Ons Untoro (bertopi) dan pecinta SBP/Foto: Hermard
Ons Untoro (bertopi) dan pecinta SBP/Foto: Hermard
Bagi Ons, kebertahanan SBP berkaitan dengan upaya bagaimana menjaga pergaulan saling menghargai antara anggota yang memiliki latar belakang berbeda. Persahabatan perlu dijaga dan dasar utama dalam persahabatan adalah soal etik.

"Kalau kita tidak memiliki etik dalam persahabatan, kita bisa memanfaatkan teman-teman di sekeliling kita. Kita bisa lebih menonjol dengan memanfaatkan orang lain," papar Ons.

Dalam SBP, persahabatan dibangun dengan terus saling menjaga, supaya  iklim kreatif sama-sama tumbuh. Soal nanti ada yang terkenal atau tidak, itu perkara lain. Artinya, etik menjadi penting dalam menjaga SBP agar tetap berkesinambungan keberadaannya.

Di samping itu, tidak ada tokoh atau yang ditokohan dalam SBP karena semua adalah tokoh. Jika ada orang yang ingin berperan menjadi tokoh, ditokohkan, maka pasti akan  kecewa berat.

"Saya sendiri memposisikan diri hanya sebagai koordinator agar acara SBP berjalan lancar. Cuma memikirkan jadwal kegiatan agar tidak tumpang tindih," jelas Ons.

Antologi puisi ulang tahun SBP/Foto: Hermard
Antologi puisi ulang tahun SBP/Foto: Hermard
Seperti ditulis dalam kata pengantar Empat Belas Purnama: Antologi 14 Tahun Sastra Bulan Purnama, bagi Ons, hampir tidak ada kisah persahabatan yang retak, dan tak bisa dipulihkan kembali. 

Persahabatan mengandaikan keutuhan, meskipun tidak selalu harus bersama, namun hati dan ingatan selalu menyatu: saling bersapa dari jarak yang berbeda. Begitulah, melalui puisi, SBP menandai persahabatan yang tidak retak... (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun