Mohon tunggu...
Herry Mardianto
Herry Mardianto Mohon Tunggu... Penulis

Suka berpetualang di dunia penulisan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Falsafah Jawa: Menyulam Laku Hidup dari Empan Papan sampai Andhap Asor

14 September 2025   10:21 Diperbarui: 14 September 2025   10:21 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adem ayem, tugu Pal Putih (2014)/Foto: Hermard

Jumat malam (29/8/2025), tiba-tiba saya terjaga dari tidur. Suara ledakan yang semula samar, lama-lama kian jelas terdengar dan mampu membangkitkan dunia kesadaran. Ini tidak seperti malam-malam biasanya yang selalu terasa tenang dan sunyi di Omah Ampiran, Randugowang, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.
Begitu membuka mata, melihat layar gawai,  waktu menunjukkan pukul 11.35 malam. Suara ledakan terus terdengar. Entah itu suara petasan, kembang api, atau senjata aparat, tak tahulah. Satu hal yang pasti, ini  suara dari demo aliansi Massa Jogja Memanggil di Mapolda DIY. 

Tapi mengapa sampai selarut ini aksi masih berlangsung? Biasanya selepas magrib, demo di Yogya berakhir. Begitu runyamkah demo kali ini hingga suara letusan sampai terdengar dari jarak lima belas kilometer lebih dan tak kenal waktu?

Keesokan harinya, lewat media sosial,  baru saya mengetahui jika demo di Mapolda berlangsung tidak baik-baik saja. Baru usai sekitar pukul 05.30 pagi. Ada tindakan anarkisme dengan membakar gedung pelayanan,  dua  mobil luluh lantak terpanggang, videotron, pagar besi,  mesin ATM ikut dirusak. 

Massa demo baru bisa ditenangkan setelah orang nomor satu di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, didampingi  dua Putri Dalem Keraton Yogyakarta, yakni GKR Condrokirono dan GKR Hayu, serta suami GKR Bendara yakni KPH Yudanegara, menyambangi Mapolda.

Sri Sultan Hamengku Buwono X, tiba di Mapolda DIY sekitar pukul 22.30 WIB.  Hampir dua jam berdialog dengan pihak kepolisian dan perwakilan massa aksi di sebuah ruangan. Selanjutnya pada Sabtu (30/8) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB, Sri Sultan keluar dari gedung menemui massa aksi. 

Ajakan damai/Foto: dokpri Hermard
Ajakan damai/Foto: dokpri Hermard
Sultan HB X menyampaikan bahwa dirinya mendukung proses demokratisasi yang terjadi. Ia meminta agar proses demokrasi dilakukan tanpa menggunakan cara-cara kekerasan.

"Saya berharap demokratisasi itu dilakukan dengan baik untuk mendidik kita semua, termasuk diri saya  juga. Karena di Jogja ini tidak ada kebiasaan terjadi kekerasan-kekerasan di dalam membangun demokratisasi," ujar Sri Sultan Hamengku Buwono X di depan massa aksi (dikutip dari @pandanganjogja).

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X usai mendengarkan arahan Menteri Dalam Negeri RI melalui zoom meeting kepada seluruh kepala daerah setingkat provinsi, kabupaten/kota (30/8/2025) dari Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, mengimbau agar semua elemen pemerintah daerah mampu memprioritaskan kemampuan empan papan, dalam bertindak maupun menyikapi kondisi saat ini. Sri Sultan pun ngugemi budaya di DIY masih mengutamakan apa yang dirasakan, bukan apa yang dipikirkan.

Gubernur DIY menginginkan para pimpinan daerah  bisa menyosialisasikan perilaku tidak berlebihan, memiliki adu rasa atau kepekaan merasakan. 

Dengan begitu, setiap langkah, tindakan atau keputusan yang diambil tidak hanya berdasarkan pada apa yang dipikirkan, tetapi lebih ke apa yang dirasakan. Empan papan itu yang bicara rasa, bukan yang dipikirkan. Lebih berkaitan dengan hati, pengendalian diri.

Ucapan, Perbuatan, dan Kerendahan Hati
Di tengah gejolak politik Indonesia,  Sri Sultan Hamengku Buwono X mengingatkan kembali akan pentingnya nilai-nilai falsafah Jawa agar menjadi cerminan moral. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun