Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi Berkelindang Cicipan Alam

20 November 2022   10:19 Diperbarui: 20 November 2022   10:23 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi, foto dokpri, RoniBani

Pagi telah menyapu wajah rupawan darat dan laut, di sana bukit melambai landai lembah, gunung melembutkan suara panggil pada lereng nan terjun, laut merindukan lautan luas, selat rindu bersisian dengan tanjung, semua  nyanyian awal minggu dimulai, nadanya indah nan syahdu didaraskan pada Ilahi Sang Khalik, kaum pencerah iman melantunkan tutur celoteh ilustrasi dan inspirasi, ujar berdialektika dan beretorika

Pemulung aksara berefleksi pada desain komposisi semesta oleh Khalik Ilahi, manakala insan berakhlak mulia ambisius merogoh perut bumi, menggarong muatan pangkuannya, lantas luapan kayau menggetirkan hati, lereng bagai ditekuk rontok, sakit tubuh jasmani meraung suara tangis siapa segera memapah bopong pada area murah bermanja?

Izinkan insan tegar pada kusut berpelik dan bawalah pada girang bergelora saat hujan tiba, menumbuhkan tetumbuhan, menyegarkan segala yang bernafas, ya Khalik Ilahi, terimalah syukur dan madah dalam seruan, "biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan!"

Koro'oto-Kee'runat, 20 November 2022

  NB: yang ditulis miring dikutip dari Mazmur 150:6 (LAI)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun