Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luapan Asa dari Kaum Curhatan

18 November 2022   09:04 Diperbarui: 18 November 2022   09:09 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, foto buku Kabar Baik, dokpri, RoniBani

Asa kaum dan puak, menari di pelupuk mata, dikejar laksana fatamorgana, makin dikejar makin bergeser, mengundang rasa tak terkatakan pada lubuk dan relung pemulung aksara

Meluap asa kaum curhatan pada aksara bisu bernama, akun diblokir, langkah terselip norma tangan direntang pada salib blokir di titik kebingungan, cemas, gemas dan gundah gulana berbaur rindu pada sahabat penjejer kata, pada kaum penata akta bermakna, 

Meluap asa kaum curhatan dengan irama dinamis naik-turun, meliuk emosi berkelindang nada bersama rekan penikmat urai dan bentangan inspirasif, menarik, unik, menghibur, aktual, bermanfaat.

Pemulung Aksara tiba di titik harapan bersama, penjejer kata, penata akta bermakna akan terus eksis di belantika kepenulisan dalam zaman digital ini.

Amarasi Selatan, 18 November 2022

*diskusi menarik di grup tentang abai pada syarat dan ketentuan pada blog raksasa Kompasiana.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun