Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Suka membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa. Menulis puisi sebisanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Hari Memulung Pemulung Aksara

16 November 2022   06:16 Diperbarui: 17 November 2022   21:30 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: foto angin, hujan, suasana malam (Dokumentasi Pribadi Roni Bani)

Pemulung Aksara baru saja terjepit, jepitan ringan yang mencemaskan, gulita bisu tak sudi berkisah, fajar pagi tak sudi tersenyum, terlihat di sana kaum penari melentikkan jemari, meliuk-liukkan rasa di sela kecemasan dan kerinduan, hendak pergi kesan berkenangan, hendak diam gejolak hati tak rela dibisukan

Hari telah menyapa ramah, sambil memulung Pemulung Aksara, mentari tak sedang menari, ia rindu melihat keceriaan, ia suka pada kehangatan hingga terik nan garang, walau ia mampu dirintangi mega kelabu hingga tiba di keremangan senyum indahnya, 

Kaum pendulang nilai kehidupan merenda hari dalam jalinan arus karsa dan karya, karir saja terasa bagai aksesori kehidupan, ia berakhir di simpang kenikmatan baru atau pada titik berangkat perginya nafas kehidupan, fungsi kerabat dan sahabat bertopangkan cinta dan spirit

Koro'oto, 16 November 2022

*)manakala mentari pagi bersinar, anak-anak berlari-lari kecil menuju sekolah berkejaran dengan waktu di sela kalkulasi hujan turun, inspirasi ini lahir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun