Pikap membawa muatan berupa 20 karung/zak beras. Dari percakapan dengan anggota rombongan kecil ini, didapatkan informasi bahwa masyarakat mendapat bantuan pemerintah sehingga ada yang membeli beras untuk kebutuhan. Pembelian tidak dilakukan dengan takaran kiloan, namun sekarung-sekarung, atau ber zak. Maka, persediaan di toko kecil sedang menipis.
Kami tiba kembali di desa. Menikmati kopi panas untuk menghangatkan badan. Makan malam sambil bercerita tentang banyak hal seperti kematian seorang kerabat di dalam kampung. Jenazahnya telah dikuburkan, anak yang menjadi pasien dan telah kembali, pelayanan rumah sakit, dan lain-lain.Â
Ketika melepas tubuh di atas ranjang, rasanya darah sedang mengalir dalam ketenangan. Ia tidak sedang meluap sebagai banjir yang membahayakan. Akhirnya, pulaslah dalam tidur hingga fajar dan surya pagi menyapa.
Umi Nii Baki-Koro'oto, 6 Maret 2025
Heronimus Bani ~ Pemulung Aksara
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI