Mohon tunggu...
Heronimus Bani
Heronimus Bani Mohon Tunggu... Guru

Menulis seturut kenikmatan rasa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tiba kembali di desa Nekmese Amarasi Selatan

6 Maret 2025   10:15 Diperbarui: 6 Maret 2025   10:15 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di Bandara Intl Juanda Surabaya; foto dokpri Roni 

Hari ini, Rabu (5/3) pesawat Boeing 737-900  dengan nomor penerbangan JT-692  terbang dari Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya. Pesawat milik maskapai penerbangan Lion Air membwa penumpang menuju Bandar Udara Internasional El Tari Kupang. List jadwal penerbangan pada pukul 16.50 dan tiba pada pukul 19.50 WITa. Saya salah satu di antara sekian banyak penumpang pesawat ini. 

Saya berada di Surabaya antara 2 - 5 Maret 2025. Ketika berada di sana, rumah keluarga Nabubois menjadi tempat tumpangan. Siapa mereka? Mereka adalah adik kandung dari ibu saya (almarhumah). Tugas saya sebagai yang "dituakan" untuk membantu melancarkan persiapan pernikahan seorang sepupu kami.

Bersamaan dengan itu, saya semestinya menghadiri pernikahan keponakan di Bandung, namun acara itu dialihkan ke Surabaya. Saya akhirnya dapat menyaksikan bahkan menjadi saksi atas pernikahan itu. Menjadi saksi di sini bukan saja karena menghadiri tetapi ikut membubuhkan tanda tangan pada salah satu dokumen yang disiapkan oleh institusi keagamaan lokal tempat di mana pernikahan itu berlangsung.

Mengantar sampai di pintu Bandara; foto: Dokpri Roni
Mengantar sampai di pintu Bandara; foto: Dokpri Roni

Pesawat telah terbang tinggi dan melaju. Pukul 17.40 WIB diumumkan agar penumpang yang sedang menjalankan ibadah puasa  sudah boleh berbuka puasa di dalam penerbangan ini. Awak kabin menawarkan makanan, minuman dan hal lain yang dapat dibeli.

Tiba di Bandar Udara Internasional El Tari Kupang pukul 19.50 WITa. Ramai penumpang menunggu bagasi sambil bercerita. Petugas sigap memeriksa kemungkinan keliru membawa barang.

***

Android di tangan berbunyi. Saya lirik. Mengetahui bahwa yang menelpon seorang sahabat guru yang sedang bertugas di Kabupaten Timor Tengah Utara, saya segera mengklik untuk menerimanya. Basa-basi kami saling bertegur sapa. Suara di seberang sana mengabarkan bahwa anaknya akan berada di Klasis Amarasi Selatan dalam waktu dekat. Anaknya sedang menjalani masa studi sebagai mahasiwa Fakultas Teologi pada salah satu Perguruan tinggi Kristen di Jawa. Anak itu (si mahasiswa) ada dalam rombongan yang akan disebar ke beberapa jemaat dalam Klasis-klasis yang ada di Gereja Masehi Injili di Timor. Mereka akan bertugas di sana bersama para pendamping yakni para pendeta.

Saya sampaikan agar tidak perlu merasa kuatir. Biarkan anak, yang sudah menjadi mahasiswa itu berada di ranah tugasnya. Orang tua memotivasi dan mendoakan. Saya pastikan bahwa kami akan bertemu, karena tempat itu berdekatan dengan kami.  Kekuatiran orang tua yang menelepon itu mulai memudar hehe.

Pikap yang menjemput tiba. Ia membawa satu rombongan kecil yang terdiri dari 6 orang baru saja dari salah satu rumah sakit di kota Kupang. Sang pasien diantarkan ke rumah sakit itu untuk melakukan check up atas pesan dokter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun