Hari ini, Jumat (14/2/25), sudah jamak dalam pengetahuan publik, valentine day, katanya hari kasih sayang. Satu hari yang dikenang dan selalu mendapat atensi kaum muda. Rasanya hanya mereka yang pantas merayakannya. Entahlah.
Valentine Day, atau hari kasih sayang terlepas dari polemik yang menyertai perayaannya karena sifatnya informal, telah menjadi "darah-daging" pada insan manusia yang padanya Sang Khalik menempatkan rasa yang satu ini; cinta, kasih, sayang, yang dalam bahasa gaulnya kaum muda, love. Keren, bukan?
Para muda, ketika memasuki Februari, ancang-ancang untuk tiba di valentine day makin dikuatkan agar tidak terpeleset pada acara yang dinantikan. "Pesta" kasih sayang diadakan bila itu dilakukan oleh komunitas kaum muda. Mungkin saja ada yang berpasangan sebagai sedang berpacaran, sedang menjajaki kemungkinan menuju berpacaran, sedang mengupayakan untuk come back setelah berpisah oleh karena ngambek, dan lain-lain alasan duduk berpasangan; atau bahkan menari (berdansa).
Bagaimana jika acara valentine day di sekolah?'
Guru-guru pada UPTD SD Inpres Nekmese Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang, berkreasi pada hari yang satu ini. Mereka bersama para peserta didik di masing-masing kelas :
- membuat kartu ucapan  selamat hari kasih sayang. Kartu yang dimaksud akan diberikan kepada orang-orang tersayang. Pada kartu itu tertulis "Happy Valentine" dan nama orang tersayang. Kartu ini akan diserahkan pada orang tua ketika tiba di rumah sesudah waktu reguler belajar di sekolah hari ini.
- Di kelas yang lain Kartu happy valentine day yang sudah dibuat selanjutnya ditempelkan pada papan tulis. Guru dan peserta didik secara bersama membuat foto dengan gaya masing-masing dan menyenangkan.Â
- Saling berbagi permen kasih sayang. Permen kasih sayang, begitulah sebutannya. Peserta didik membawa permen lalu memberikan kepada teman yang dipilih di dalam satu kelas. Saling bertukar permen dan bersalaman.
- Saling berbagi roti kasih sayang pada teman sebangku.Â
- Saling berbagi biskuit wafer pada teman.
Dengan acara yang dikemas sederhana seperti itu, guru dan murid makin akrab. Semoga keakraban itu berlanjut pada komunikasi yang makin lancar.