Mohon tunggu...
Hermon AristonGinting
Hermon AristonGinting Mohon Tunggu... Quality Assurance

Saya bekerja di bidang IT, tapi saya suka belajar politik dan Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

cinta

21 Agustus 2025   12:34 Diperbarui: 21 Agustus 2025   10:45 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

kita terus komunikasi  hingga kita bertemu , dan kita sepakat pertemuan ini di mulai dari Ibadah bersama. Itu munkin awal yang baik bagi kita berdua, kita sering jalan bareng.

kita selalu membuat ruang untuk kita bertemu, bercerita sampai mengantar jemput bekerja menjadi bagian dari keseharian ku waktu itu , karena kamu telah berkerja waktu itu.

ditahun 2017 dengan segala usaha , support dari orang tua dan keluarga aku akhirnya berhasil mendapatkan gelar sarjana dan itu juga tidak lepas dari support kamu sepanjang 3 tahun kita bersama.

2018 aku memutuskan untuk pergi jauh merantau tapi kala itu kita berjanji untuk saling menunggu tidak tau memunggu apa? seakan akan kita saling mengerti bahwa kita sama-sama jatuh cinta.

empat bulan kemudian di tahun yang sam 2018 aku dapat pekerjaan di Ibu kota tapi harus Onsite di Kota Medan , Kota yang selaku aku rindukan karena kamu ada didalamnya.

seperti pertama bertemu, kita sepakat untuk bertemu lagi di tempat Ibadah, namun ada yang beda kala itu kamu sudah ada yang memiliki.

Tapi seperti tahun-tahun kamaren aku juga merasa sangat kehilangan jika tidak bersamamu.

aku selalu berusahan menjadikan orang lain jadi Pacarku , tapi tidak pernah terwujud karena kamu adalah perempuan yang terbauk yang aku temui.

kita selingkuh? iya mungkin saja karena kamu memiliki status yang dengan laki-laki yang lain, tapi kita satu sisi kita selalu nya man waktu bersama

aku selalu bingung antara kita pacaran atau kamu milik yang lain.

tidak ada kesempatan untuk menyatakan rasa cinta secara langsung, kamu selalu ada yang memiliki .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun