Mohon tunggu...
Hermansyah Siregar
Hermansyah Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Menguak fakta, menyuguh inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Serunya Menikmati Kuliner Khas Thailand di Thai Park, Berlin

14 Oktober 2018   11:11 Diperbarui: 15 Oktober 2018   12:14 1663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thai Park di lihat dari pinggir jalan (dokpri)

Thai Park sejarahnya kurang jelas kata temanku. Taman ini nama aslinya Preußen Park in Wilmersdorf. Sudah sejak lebih dari 20 tahun jadi tempat tongkrongan warga Thailand dan Asia lainnya terutama di akhir pekan. Awal mulanya taman ini hanya jadi tempat piknik biasa, tapi lama kelamaan berkembang.

Karena pikniknya membawa makanan dan masak di taman yang mana sesuai dengan kultur orang Asia yang ramah dan suka bercengkrama, maka di taman ini juga sering terjadi saling mencicipi makannan yang akhirnya berkembang menjadi tempat berjualan makanan.

Bagi orang Thailand sendiri datang ke taman ini karena merasa makanan Thailand di restoran sudah kurang orisinil. Selain itu mereka menggunakan taman ini sebagai tempat berkenalan dan berkumpul dengan generasi diaspora Thailand.

Meskipun sebenarnya semua ini ilegal, Pemda melarang untuk berjualan makanan di taman dengan alasan tidak memenuhi unsur higienitas, tidak ada air dan listrik. 

Para penjual makanan semuanya tidak bersertifikat dan tidak ada izin jualan sehingga mereka jarang membayar pajak. Namun, sepertinya pemerintah kota sampai saat ini seolah tutup mata dan menjadi perdebatan yang tidak kunjung usai.

Duduk lesehan sangat egaliter. Tua dan muda dan berbagai lapisan warga bisa duduk bersama. Dokpri.
Duduk lesehan sangat egaliter. Tua dan muda dan berbagai lapisan warga bisa duduk bersama. Dokpri.
Okelah...terlepas dari polemik keberadaan Thai Park, pasar atau taman ini telah menjadi ikon dan menjadi melting pot yang tidak hanya dikunjungi oleh orang Thailand atau Asia tetapi juga orang Jerman dan Eropa. 


Nama Thai Park telah menjadi simbol diakuinya eksistensi warga Thailand di Jerman dan menjadi promosi gratis kuliner khas "Negara Gaja Putih" tersebut.

Pemerintah kita sebaiknya meniru promosi wisata negara ini dengan dual strategy-nya. Kita tidak hanya fokus memperbaiki objek-objek wisata, infrastruktur dan konektivitas di Indonesia tapi juga berupaya membranding Indonesia langsung di negara asal calon wisatawan dengan ekspansi modalitas khasnya seperti kuliner nusantara.

Bukankah masakan rendang pernah masuk ke dalam guinness book of record sebagai makanan yg terlezat di dunia? tapi mengapa makanan ini dan masakan padang tidak mampu berekspansi ke luar negeri?

Kadang ketidakteraturan dikangenin juga. Dokpri.
Kadang ketidakteraturan dikangenin juga. Dokpri.
Menurutku sebaiknya dibuat suatu kebijakan keuangan berupa pemberian modal pinjaman bagi diaspora Indonesia yang akan membuka usaha restoran di luar negeri. Bank pemerintah harus lebih ekspansif ke luar negeri. Buka banyak kantor cabang untuk membuka akses perbankan bagi diaspora kita. Jangan bank-bank pemerintah kita, maaf hanya jadi jago kandang di dalam negeri. 

Rasanya kita pengen suatu masa nanti Victoria Park di Hongkong berubah menjadi Indo Park dan Pasar Tong Tong di kota Den Haag Belanda menjadi Pasar Indonesia atau setidaknya ada pojok jajanan pasar dengan branding Indonesian culinaries.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun