Mohon tunggu...
Heri Bertus A Toupa
Heri Bertus A Toupa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bijak dalam Berpikir dan Sopan dalam Perkataan

Gemar travelling dan membaca - Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Harapan Buruh di Hari Buruh

2 Mei 2021   04:48 Diperbarui: 2 Mei 2021   05:00 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 1 Mei adalah sebuah hari untuk memperingati hari buruh sedunia atau yang lebih lazim disebut May Day. Sebuah hari yang sangat bermakna bagi para pekerja, teristimewa seorang buruh yang berjuang dalam menafkahi keluarganya. Hari yang spesial ini diperingati untuk menghargai kinerja para buruh yang bekerja dalam menjalankan roda perekonomian suatu perusahaan dan negara.

Seluruh buruh yang ada di dunia memperingati hari ini adalah sebagai hari kebebasan mereka dalam mengajukan ide, pendapat, tuntutan dan hak mereka sebagai pekerja yang  masih merasakan suatu ketidakadilan atau dilema dalam pekerjaan mereka.

Dengan momen inilah, para pekerja yang disatukan oleh serikat buruh selalu melakukan protes dan demo untuk mengajukan aspirasi mereka sebagai buruh yang selalu tertindas, haknya yang dirampas dan tak diperhatikan oleh perusahaan yang ditempati bekerja.

Bagi siapa saja yang bekerja terhadap seseorang, entah itu dalam skala kecil atau besar, itu sudah bisa dikategorikan adalah seorang buruh yang bekerja untuk mendapatkan imbalan dari yang memperkerjakannya alias bos, mandor, tuan, atau juragan.

Seorang buruh bukan saja seorang pekerja yang layaknya bekerja di kantor berpakaian menarik dan berjas, tetapi selama itu bekerja di bawah suatu perintah dan komando dari atasan itu adalah seorang buruh yang harus taat dan patuh pada atasannya pada saat bekerja.

Lain halnya dengan yang memberi pekerjaan atau dengan kata lain adalah pemilik usaha atau perusahaan, itu adalah big boss yang memberikan upah terhadap para buruhnya perhari, perminggu atau perbulannya.

Setiap buruh yang bekerja padanya harus menyelesaikan segala pekerjaannya dengan baik dan tepat waktu. Begitu selesai menyelesaikan segala pekerjaan yang ada, para pekerja berhak mendapatkan upah mereka atas kerja kerasnya.

Banyak orang yang mengira bahwa buruh itu adalah para pekerja yang harus bekerja di pabrik. Secara umumnya, orang - orang yang melihat buruh itu harus berada di pabrik seharian dengan bekerja secara bergantian dalam shift.

Atau kita bisa mengenal dan melihat para buruh di sekitar kita dari kehidupan mereka sehari - hari. Para buruh itu bisa kita lihat di sekeliling kita yang sedang menjalankan tugasnya dari pimpinannya.

Contohnya, ketika kita melihat pembangunan sebuah rumah, kita melihat para tukang yang bekerja dalam menyusun batu bata, mengaduk semen & pasir, menggali lubang untuk pondasi, memasang besi & tiang cor serta masih banyak tugas lainnya.

Para tukang bekerja berdasarkan perintah dan komando dari seorang mandor setiap harinya sampai bangunannya bisa berdiri dengan baik dan sempurna. Para buruh bangunan ini tentunya menjual tenaga mereka untuk diupah setiap hari atau perminggunya, sehingga mereka bisa hidup dan makan dari hasil keringat mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun