Mohon tunggu...
FIRDA NUR SAYLENDRA
FIRDA NUR SAYLENDRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kisah Buruh di Kuburaya, Gaji Perhari Kecil Tak Menentu

10 April 2024   05:12 Diperbarui: 11 April 2024   23:10 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber dari hasil dokumentasi penulis

Di tengah hiruk piruknya kota, terdapat salah satu keluarga dengan kepala keluarganya bernama Hasan Basri atau kerap disapa dengan pak Hasan. Pada saat ini beliau berumur 41 tahun dan mempunyai seorang istri yang bernama Sari berumur 31 tahun, keduanya hanya mempunyai tingkat pendidikan terakhir tamatan SD/Sederajat. 

Sebagai kepala keluarga, pak Hasan memiliki pekerjaan sebagai buruh harian lepas dengan pendapatan yang tidak menetap setiap harinya, namun sesekali dalam sehari pak Hasan pernah mendapatkan Rp 150.000. 

Sedangkan sang istri yaitu ibu Sari tidak bekerja dan hanya sebagai ibu rumah tangga tanpa penghasilan lain dan hanya berpatokan pada penghasilan pak Hasan. 

Dalam kehidupan pernikahannya, pak Hasan dan ibu Sari dikaruniai 3 orang anak yang bernama Arif Raihan berumur 13 tahun Muhammad Arif Farhan berumur 10 tahun, dan Kaila Tantri berumur 3 tahun.

Dalam satu rumah yang ditempati olah keluarga pak Hasan terdapat 8 orang yang tinggal disana. 8 orang tersebut terdiri dari dari pak hasan, Ibu Sari, ketiga anaknya, bapak mertua, adik ipar, dan istri iparnya. 

Dengan adik iparnya yang sudah memiliki keluarga dan tanggungannya sendiri, jumlah tanggungan pak Hasan hanya terdiri dari 6 orang. Ibu Sari mengelolah keuangannya dengan sebaik mungkin agar dapat mencukupi semua kebutuhan makan setiap anggota keluarganya yang dalam satu harinya 2-3 kali menghabiskan pengeluaran sebesar Rp 500.000 setiap minggunya.

Pak Hasan dan keluarganya tinggal di rumah sederhana dengan luas rumah sekitar 8x8 m2 dan luas tanah sebesar 10x10 m2. Rumah yang ditinggalinya juga bukan milik sendiri, namun milik rumah bapak mertuanya. Dinding dari rumah tersebut seluruhnya tembok, dengan atap rumahnya yang beralaskan seng, dan lantai rumahnya hanya ber-plester semen. 

Terdapat jumlah ruangan dalam satu rumah tersebut yang terdiri dari satu kamar yang ditempati oleh ibu Sari, istri iparnya, dan ketiga anak pak hasan serta ibu sari, satu kamar mandi, satu dapur, dan satu ruang tamu kecil tempat pak hasan, bapak mertua, dan adik iparnya untuk beristirahat. 

Setiap harinya keluarga pak Hasan minum dengan menggunakan air galon, namun terkadang jika pak Hasan tidak mempunyai cukup uang untuk membeli galon, ibu Sari akan memasak air hujan untuk minum setiap harinya, sedangkan untuk mandi dan mencuci keluarga pak Hasan menggunakan air yang berasal dar kolam. Untuk memasak setiap harinya, ibu Sari menggunakan bahan bakar berupa gas, serta penerangan menggunakan lampu listrik dengan daya 900 watt.

Kendaraan yang dimiliki oleh pak Hasan adalah 2 yang digunakan oleh sang anak, 1 motor digunakan oleh pak Hasan untuk bekerja, 1 motor yang digunakan oleh anggota keluarganya yang lain. 

Alat elektronik yang dimiliki oleh keluarga pak Hasan terdiri dari 1 TV tabung berukuran 21 inch, 1 Kulkas, 1 rice cooker, dan 3 handphone yang dimiliki oleh pak Hasan, bapak mertua, dan adik iparnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun