Aku Berlari ke Hutan Memburumu Puan
Aku terus berlari
mengejar bayangmu
meski tertatih
jatuh bangun
genggam erat asaku
takkan kulepas
hingga lukaku berdarah
hingga nadiku
tak berdenyut lagi
dan hingga satu ketika
kutersungkur
genggam rindu
yang terburai
Biar bedil waktu
hempaskan peluru
bersarang di tubuh jiwa
aku tetap menerjang
berlari belingsatan
mengejarmu puanku
meski tajam duri
lukai tapak kaki
walau berjuta aral
melintang jalan
maka tak ragu
aku kan mencarimu
Merangsek hingga
ke dalam hutan
seberangi lautan
dipenuhi jeram-jeram liar
aku akan terus
memburumu dengan
mengendus tajam
aroma tubuhmu
menguar kuat
di penciumanku
takkah kau rasakan
dan dengar erangan
kerinduan di atas
Tinggi rasa dambaku
aku mencandumu puan
layaknya si pungguk
rindukan purnama jelita
menggatung di semesta jiwa
menerangi sepanjang
jalan hidupku yang gelap
ada pun hitam benak
tak peduli aku harus
merangkak demi meraih
punggung lenganmu
lalu kukecup perlahan
dengan mata pejam
Puan kau adalah puncak tertinggi
mimpiku yang belum kesampaian
H 3 R 4
Jakarta, 03/11/2022