Di tengah rimbunnya hutan Kalimantan,
Terselip sebuah sekolah sederhana,
Berdiri kokoh, menyapa mentari pagi,
Menjadi oase ilmu di tengah belantara.
Anak-anak berpakaian lusuh,
Berjalan kaki menapaki jalan setapak,
Meniti jembatan kayu yang rapuh,
Melintasi sungai yang berarus deras.
Tangan mereka menggenggam buku lusuh,
Mata mereka berbinar, haus akan ilmu,
Mereka ingin terbang tinggi,
Menyentuh langit, meraih cita-cita.
Guru mereka, pahlawan tanpa tanda jasa,
Berjuang keras, mengabdikan diri,
Menyalakan obor pengetahuan,
Di tengah keterbatasan dan kekurangan.
Gedung sekolah reyot, dindingnya lapuk,
Kursi dan meja usang, tak terawat,
Tapi semangat mereka tak pernah padam,
Mereka belajar dengan tekun, penuh dedikasi.
Mereka belajar tentang alam,
Tentang hutan, sungai, dan gunung,
Mereka belajar tentang budaya,
Tentang adat istiadat dan nilai luhur.
Mereka belajar tentang hidup,
Tentang perjuangan, pengorbanan, dan harapan,
Mereka belajar tentang mimpi,
Tentang masa depan yang cerah, penuh makna.
Di tengah keterbatasan, mereka tetap tegar,
Mereka tak menyerah, tak putus asa,
Mereka berjuang untuk masa depan,
Untuk meraih mimpi, untuk membangun negeri.
Jejak mereka di hutan rimba,
Menjadi bukti nyata,
Bahwa pendidikan adalah kunci,
Untuk membuka jalan menuju masa depan.
Mereka adalah generasi penerus,
Yang akan menerangi pelosok Kalimantan,
Dengan ilmu dan semangat,
Mereka akan membangun negeri ini,
Menjadi bangsa yang maju dan sejahtera.
Kendal, 10/09/2024
Afid Alfian A.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H