Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

B E R K A B U N G

18 Agustus 2022   21:18 Diperbarui: 18 Agustus 2022   21:23 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Alireza Borzui@Pinterest.com

B E R K A B U N G

Tak hanya langit yang dirundung mendung, hati pun demikian. Alami masa berkabung tertutup selubung.

Pekat sepekat arang sisa bakaran, dibedaki remah debu di waktu yang menjalin jaring-jaring kuat pilu.

Selembar busana kesedihan melilit diri, buat tampak ringkih dan rapuh. Selepas pecahkan permata bening kala hening.

Kalbu yang kerap berkabung bahagia yang lesap, lenyap membentur atap. Buat terisak di atas ribuan rasa sesak.

Tak hanya langit pecahkan bejana hujan, namun sukma pun serupa hempasakn gelombang tangisan.

Di selubung kelam jiwa serasa direjam, di atas kehilangan menyakitkan. Mengerang di rimbun ilalang sunyi.

Wajah duka tersaput hampa jiwa, berbatu nisan kecewa. Di atas makam kalbu bertabur melati beraroma stanggi.

H 3 R 4

Jakarta, 18/08/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun