Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mekar Ditakdirkan Terkoyak dan Tercampak

19 Februari 2022   18:07 Diperbarui: 19 Februari 2022   18:12 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: longgardenia.tumblr.com

Mekar ditakdirkan Terkoyak dan Tercampak

Setangkai mawar merah
merekah setiap helai kelopaknya
indah sewarna darah

Ia rebah di atas bulir pasir
dan raga terantuk batu
setelah sebelumnya tersangkut

Di ranting dengan tubuh koyak
cacat dan tak lagi sempurna
seperti sediakala ketika

Masih ranum dan teramat belia
melanglang buana dalam
beribu jelaga malam

Dalam percik noda penuhi raga
diiringi rintih perlahan
di senyap yang enggan bersuara

Ia mekar namun tak berapa lama
layu tiada indah hilang seri serta
tak segar terkapar sukar dikenali

Dalam peluk erat lusuh menjadi
remah-remah daki waktu
hingga terkikis masa yang bengis

Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 19/02/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun