Mekar ditakdirkan Terkoyak dan Tercampak
Setangkai mawar merah
merekah setiap helai kelopaknya
indah sewarna darah
Ia rebah di atas bulir pasir
dan raga terantuk batu
setelah sebelumnya tersangkut
Di ranting dengan tubuh koyak
cacat dan tak lagi sempurna
seperti sediakala ketika
Masih ranum dan teramat belia
melanglang buana dalam
beribu jelaga malam
Dalam percik noda penuhi raga
diiringi rintih perlahan
di senyap yang enggan bersuara
Ia mekar namun tak berapa lama
layu tiada indah hilang seri serta
tak segar terkapar sukar dikenali
Dalam peluk erat lusuh menjadi
remah-remah daki waktu
hingga terkikis masa yang bengis
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta, 19/02/2022