Hikayat Sehelai Bulu dan Luka yang Koyak
Sehelai bulu dipaksa menari di udara
maka melayang tubuh ringkihnya
ikuti kemana angin membawa
Teruslah ia menari disaksi semesta
tak henti melucuti indahnya
lentur buat terkesima
Selepas menari berputar di altar
semesta lalu tersungkurlah
ia di atas bentala
Tak nampak bekas huru-hara
diamuk deru bayu diam
dan tak bergeming
Sehelai bulu luruh dan mendarat
di sembarang tempat seolah
memberi pesan tersurat
Perihal sekerat luka koyak yang
tak kunjung terbebat hingga
masa demi masa terlewat
Sehelai bulu terombang ambing
di jagat raya permainkan
tubuh gemulainya
Seperti halnya aku yang kerap
berada dipersimpangan
masa laluku memeluk
Luka koyak di atas rindu beriak
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 01/09/2021