Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hikayat Sehelai Bulu dan Luka yang Koyak

1 September 2021   22:29 Diperbarui: 1 September 2021   22:33 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hikayat Sehelai Bulu dan Luka yang Koyak

Sehelai bulu dipaksa menari di udara
maka melayang tubuh ringkihnya
ikuti kemana angin membawa

Teruslah ia menari disaksi semesta
tak henti melucuti indahnya
lentur buat terkesima

Selepas menari berputar di altar
semesta lalu tersungkurlah
ia di atas bentala

Tak nampak bekas huru-hara
diamuk deru bayu diam
dan tak bergeming

Sehelai bulu luruh dan mendarat
di sembarang tempat seolah
memberi pesan tersurat

Perihal sekerat luka koyak yang
tak kunjung terbebat hingga
masa demi masa terlewat

Sehelai bulu terombang ambing
di jagat raya permainkan
tubuh gemulainya

Seperti halnya aku yang kerap
berada dipersimpangan
masa laluku memeluk

Luka koyak di atas rindu beriak

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 01/09/2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun