Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dersik Pasir Berbisik

31 Maret 2021   10:34 Diperbarui: 31 Maret 2021   10:39 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Trodd Trapani/Unsplash.com

Dersik Pasir Berbisik

Dersik pasir berbisik ditiup deru segara
berpayung langit menjingga dengan
saputan semburat merah merona

Bulatan raksasa perlahan luruh
dari balik bebukitan nun jauh
tempat para nelayan membuang sauh

Kulit-kulit kerang tajam
dan berkilat terserak terbenam
dalam pelukan serpihan pasir

Terinjak nyeri dan lukai
kaki-kaki telanjang tanpa
kenakan selembar alas kaki

Ikan-ikan kecil terperangkap
di lubang-lubang karang
lincah meliukan ekor serta siripnya

Ombak dan pantai selalu bercengkrama
berpagut mesra dalam cumbu
yang tiada pernah ada habisnya

Ombak dan pantai seperti halnya
kau dan aku tulus mencinta
hingga usia senja dan akhir masa

Dersik pasir berbisik
layaknya bisik lembut menyapa telinga
"stay by my side till death do us part"

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 31 Maret 2021 | 10:34

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun