Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pualam Hati Tersaput Debu Hasad

11 Maret 2021   22:15 Diperbarui: 11 Maret 2021   22:39 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : wallpapershit.com

Pualam Hati Tersaput Debu Hasad

Ketika pualam hati nampak kusam tersaput serpihan debu serta remah-remah kotoran hati, mengendap dengan endapan menebal sekian senti.

Tatkala cermin hati keruh lagi berjelaga menutupi bening nurani dengan sakwasangka melukai insani. mengiris sekerat hati teramat perih pedih.

Basuh pualam hati dengan sepercik embun doa, niscaya congkak dalam diri hari ke hari kian kerdil hingga pada akhirnya mati. Tak bangkit lagi.

Sirami Cermin hati dengan tetes kebajikan niscaya, ia akan berkilap seperti sedia kala. Memancar bak air jernih di dalam telaga tak ada riaknya.

Betapa sejuk dan dinginnya pualam hati kesejukkan, yang merambah hingga pembuluh nadi. Hati yang dipenuhi baik sangka pada sesama insani.

Hati yang tak menyimpan dendam kesumat hingga, membakar hangus tak menyisa apapun terkecuali serpihan debu-debu hasad selimuti hati.

Jangan biarkan nurani busuk lagi bernanah berbau menusuk, dipenuhi borok dan koreng hati meradang. Jauhkan hati dari sifat tak terpuji dengki

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 11 Maret 2021 | 22:13

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun