Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nasib Wong Cilik Tak Ubahnya Bidak Catur

14 Januari 2021   21:46 Diperbarui: 14 Januari 2021   21:51 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasib Wong Cilik tak ubahnya Bidak Catur

Nasib "Wong Cilik"
tak ubahnya Bidak Catur
yang acapkali dimakan peluncur

dikorbankan hingga babak belur
demi serangkaian kepentingan
atasan, golongan dan petinggi Negeri

Pion-pion catur selalu
menempati posisi paling depan
ditakdirkan sebagai tameng

Guna dimakan dan bahkan
dienyahkan oleh kuasa dibaliknya
siap sedia maju terlebih dahulu

Begitu diberi titah atasan
sementara yang dibelakang
tinggal tunjuk jari dan ongkang kaki

Atau bahkan lari tunggang langgang
cuci tangan dari rentetan
permasalahan enggan dikaitkan

Bahkan yang dibelakang
merasakan kenyang terlebih dahulu
makan hingga perut buncit

Sementara pion-pion catur
siap sedia menerima getahnya
menjalankan perintah dunungan

Hingga posisi terjepit
pion-pion catur masih berupaya
membela rajanya sampai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun