Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Balada Laskar Pembangunan

30 Maret 2020   06:03 Diperbarui: 30 Maret 2020   08:04 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber | Megaconbeton.com

Pekerjaan yang tak membutuhkan
selembar Ijazah
yang menitik beratkan pada
kekuatan otot dan tenaga
yang mengedepankan Skill
meski bukan di peroleh dari lembaga kursus
melainkan secara Otodidak

Ya... merekalah "Laskar Pembangunan"
yang acapkali di pandang sebelah mata
hanya karena tubuh dan pakaian
yang mereka kenakan lusuh dan dekil
yang wajahnya tersaput debu
kusam serta berdaki

Yang gaya bicaranya blak-blakan
terkesan tak mengenyam bangku pendidikan
namun mereka sejatinya
adalah pahlawan bagi keluarga

Tak perduli terpaan cuaca
mereka terpaksa harus bekerja
di tengah terik matahari
yang membuat tubuh mereka
serasa panas terpanggang

Di bawah guyuran deras air hujan
yang airnya seperti ujung jarum
serasa menusuk-nusuk kepala
di kala matahari tumbang oleh rembulan
dan jubah pekatnya selimuti bumi
ketika orang-orang tengah beristirahat
dan terlelap dalam buaian mimpi

Mereka bekerja dalam senyap
pekerjaan yang tak bisa di tangguhkan
wajib menuruti titah sang Mandor
meski tubuh serasa remuk redam
meski sesungguhnya tubuh meminta untuk beristirahat
ah... raga sudah semakin soak
dan menjadi ringkih

Mereka justru sebaliknya
tetap terjaga dan bekerja
membuat lubang-lubang galian
untuk drainase beton
untuk fondasi jembatan
untuk pipa ataupun gorong-gorong

Itu bukanlah perkara mudah
pekerjaan berat yang menguras tenaga
mereka harus bahu membahu
tak jarang mereka berkutat
dalam genangan lumpur yang lengket
dengan tubuh basah kuyup

Mereka gali permukaan badan jalan
hanya dengan berbekal
pacul burung runcing
berapa banyak tetesan keringat
yang di cucurkan membuat
telapak tangan mereka kapalan

Membuat pangkal lengan mereka menjadi berotot
kulit legam terbakar matahari
bermandi keringat dengan
baju satu kering di badan
untung mereka tidak masuk angin

Untuk makanpun...
mereka harus pandai-pandai berhemat
agar bisa mengirimkan uang untuk
keluarga di kampung halamannya
untuk mencukupi kebutuhan harian
dan keperluan sekolah anak-anaknya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun