Padang Arafah dan Momen Puncak Ibadah Haji dengan Rasa Haru dan Rindu

Pada 10 Zulhijah tersebut satu-satunya ritual penting adalah melempar Jumroh Aqobah. Usia melaksanakan kegiatan tersebut para jemaah busa kembali ke Mina bermalam selama hari Tasrik, 11,12 dan 13 Zulhijah. 

Suasana bermalam di Mina terlihat tenda para jemaah tempat menginap. Sementara jemaah lainnya hanya menggelar tikar (Foto Dokumen Pribadi). 

Pada hari Tasrik kembali dilakukan aktivitas melempar jumrah, tapi kali ini untuk tiga tiang batu yaitu Jumrah Aqobah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha. 

Bagi mereka yang mabit di Minanya sampai dengan 12 Zulhijah, maka melempar jumroh hanya sampai 12 Zulhijah dan mereka mengambil Nafar awal. 

Penjelasan Nafar Awal itu adalah jamaah yang melakukan nafar awal, dimana mereka pergi dari Mina sebelum matahari tenggelam pada tanggal 12, hanya perlu mabit selama dua malam yaitu malam 11 dan 12 Zulhijah. 

Selesai kegiatan melempar jumroh dengan lengkap, para jamaah bisa melakukan Thowaf Ifadah di Mekkah sebagai penutup semua rangkaian ibadah haji setelah aktivitas di Arafah, Muzdalifah, Mina dan di Jamarat. 

Cerita Haji selalu meninggalkan rasa haru yang mendalam dan kerinduan kembali ke Tanah Suci. Satu keharuan lainnya adalah kerinduan kepada Ibunda yang sudah mendahului menuju Surga Allah. Alfatihah. 

Salam bahagia @hensa17. 

*****