Timnas Indonesia harus bisa mempertahankan posisi 4 tersebut hanya dengan cara menang atas Bahrain pada laga yang berlangsung Selasa (25/3) di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.Â
Laga ini sangat krusial untuk dimenangkan, tidak ada pilihan lain jika Indonesia ingin menjaga peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026.Â
Skuad asuhan Patrick Kluivert walaupun kalah dari Australia tetapi banyak hal positif yang bisa dijadikan modal berharga untuk menghadapi Bahrain.Â
Kekalahan dari Australia membuka kelemahan Timnas Garuda yang harus segera dibenahi oleh Tim pelatih. Patrick Kluivert dan kolega harus segera berbenah menata kembali skuad asuhannya.Â
Lini belakangan adalah yang paling mencolok sebagai titik lemah. Tiga dari 5 gol Australia sebagai akibat lemahnya koordinasi lini belakang.Â
Mereka kehilangan fokus dan buruknya komunikasi di antara para defender. Dua gol dari set piece sepak pojok adalah bukti lemahnya komunikasi tersebut.Â
Kluivert sebenarnya sudah tepat menerapkan formasi 3 bek tengah dengan menempatkan Jay Idzes, Mees Hilgers dan Calvin Verdonk Menempatkan wing back Kevin Dick di posisi kanan dan Dean James yang melakukan debutnya. Â
Hanya saja chemistry mereka belum terjalin dengan baik. Begitu pula di lini tengah transisi pemain sering kali terlambat yang dilakukan Tom Haye dan Nathan. Mereka sering kewalahan menahan pergerakkan gelandang serang Australia, Jackson Irvine.Â
Dukungan lini tengahpun terasa minim dengan adanya  tekanan di area tersebut sehingga trio penyerang Struick, Romeny dan Marselino harus mencari sendiri bola ke bawah.Â
Patrick Kluivert dan para asistennya dipastikan sudah mendapatkan solusi yang cerdas dengan semua kelemahan yang terjadi dengan skuad Garuda tersebut.Â
Satu hal yang sangat penting adalah dukungan para suporter harus tetap diberikan kepada Timnas Indonesia ketika mereka bertanding menghadapi Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (25/3/25). Â