Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Benarkah Tembakan Penalti Harry Kane "Tidak Sah"?

8 Juli 2021   06:26 Diperbarui: 8 Juli 2021   07:47 3358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi pemain Inggris ketika Harry Kane membobol gawang Denmark untuk keunggulan 2-1 (Foto Skysports) 

Lagu Football is Coming Home mulai lagi bergema di hati para supporter Three Lions, usai Harry Kane menjebol gawang Kasper Schmeichel pada perpanjangan waktu yang membuat Inggris unggul 2-1 atas Denmark.

BACA JUGA : Spanyol Racikan Luis Enrique Sempat Mengejutkan Roberto Mancini

Momen pelanggaran kepada Raheem Sterling pada menit ke-104 tersebut masih menjadi perbincangan hangat. Ada yang bilang ini tidak perlu dihukum penalti karena Sterling dianggap diving. Dia tidak dilanggar keras hanya disenggol oleh pemain Denmark, Maehle. 

Banyak yang mempertanyakan mengapa dalam situasi seperti itu, wasit tidak pergi dan melihat ke layar VAR. Hal itu karena wasit harus benar-benar yakin dengan keputusannya. 

Tetapi wasit Belanda itu tetap memutuskan bahwa terjadi pelanggaran dengan hukuman tendangan penalti untuk Inggris. Gol pun sudah terjadi untuk membuat Inggris unggul 2-1 atas Denmark. 

Kasper Hjulmand, pelatih Denmark bahkan tidak menyinggung gol penalti tersebut. Hjulmand menyatakan seperti dilansir UEFA.com (8/7/21) : 

"Sungguh menakjubkan apa yang telah dilakukan para pemain. Ada kekuatan fantastis dalam diri orang-orang ini. Mereka bermain sepak bola dengan cara yang fantastis. 

"Kami telah menyerang, mencetak gol, dan menunjukkan diri kami yang sebenarnya. Para pemain terus melanjutkan permainan. semua yang mereka miliki – baik di luar maupun di dalam lapangan.” 

Pernyataan yang menggambarkan kebanggaan seorang pelatih untuk skuad yang menjadi asuhannya. Denmark memang luar biasa sepanjang Euro ini. Mereka sangat fantastis bisa lolos ke semifinal. 

Namun dalam laga malam itu bagaimanapun Inggris layak lolos ke final. Mereka sudah menampilkan permainan yang sangat mendominasi sepanjang laga melawan tim Dinamit Denmark yang memberikan perlawanan sangat ketat. 

Bagi Harry Kane gol tersebut menjadikan dirinya adalah pencetak gol terbanyak bersama Inggris diajang turnamen besar sejajar dengan yang dicapai oleh Gary Lineker dengan 10 gol.

Setelah kekalahan semifinal pada tahun 1968, 1990, 1996 dan 2018, mereka akhirnya berhasil mencapai final pertama sejak Piala Dunia FIFA 1966. Ini adalah harapan bagi mereka untuk meraih trofi kedua diajang turnamen besar setelah Piala Dunia 1966.

Babak semi final Euro 2020 diantara mereka berlangsung di Stadion Wembley pada Kamis (8/7/21) dini hari WIB. Disaksikan kedua soprter dengan jumlah 65 ribu pengunjung.  

Denmark unggul lebih dulu pada babak pertama tepatnya di menit ke-30 ketika tendangan bebas langsung pemain Denmark, Mikkel Damsgaard memberi Denmark keunggulan 1-0.

Gol ini memecahkan rekor Pickford tanpa kebobolan untuk negaranya lebih dari 720 menit, membuat rekor baru di Inggris.

Namun hanya Sembilan menit sejak gol tersebut, Inggris bangkit untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Gol terjadi ketika kaki Simon Kjr mengubah umpan silang Bukayo Saka ke gawangnya sendiri di bawah tekanan Raheem Sterling. Kasper Schmeichel tidak berdaya melihat bola masuk gawangnya.

Kedudukan 1-1 bertahan hingga laga selama 90 menit usai sehingga harus dilakukan perpanjangan waktu 2 kali 30 menit.

Akhirnya, Kapten Inggris Harry Kane membawa timnya ke final Kejuaraan Eropa pertama mereka dengan memanfaatkan rebound tembakan penaltinya yang diselamatkannya pada perpanjangan waktu. Inggris unggul 2-1 atas Denmark pada menit ke-104.  

Hasil ini membuat skuad asuhan Gareth Southgate ini melampaui ikon manajer 25 tahun lalu yang diraih dengan susah payah atas Tim Dinamit Denmark.

Bagi Denmark, ini adalah akhir yang berani dari kisah luar biasa di turnamen ini. Mereka pantas mendapatkan pujian luar biasa atas apa yang telah mereka capai setelah kejutan serangan jantung Christian Eriksen di pertandingan pertama mereka.

Inggris membuat satu perubahan dari kemenangan mereka atas Ukraina, dengan Bukayo Saka yang sudah fit kembali hadir dalam tim menggantikan Jadon Sancho. Formasi tim juga kembali menganut pola 4 bek dengan duet pivot dan seorang penyerang tunggal.

Sementara Denmark skuad starter mereka tidak berubah dari kemenangan perempat final mereka atas Republik Ceko. Formasi juga sama dengan pola dengan tiga bek dalam kerangka 3-4-3.

Inggris menguasai pertandingan ini dan memaksa Denmark harus bekerja keras mempertahankan gawang mereka. Beberapa kali pula Kasper Schmeichel berhasil menggagalkan tembakan para penyerang Inggris.

Saat Denmark unggul kiper yang bermain di Leicester ini berhasil mementahkan tembakan Raheem Sterling.

Schmeichel melakukan penyelematan yang luar biasa untuk mencegah Sterling memutar umpan silang Kane dari sisi kanan gawangnya.

Tetapi semenit kemudian momen gol penyama kedudukan lahir dari upaya Kane yang turun jauh di lini tengah. Dia memberi umpan akurat kepada Bukayo Saka pada sisi sayap kanan yang bebas memberikan asis ke depan gawang Denmark.

Sterling siap menerima bola untuk memasukkan ke gawang namun Kjaer menghalanginya dan tidak sengaja membelokkan bola ke gawangnya sendiri.

Hasil kemenangan atas Denmark di semi final ini membuat Inggris lolos ke final melawan Italia yang berlangsung di Stadion Wembley, Senin (12/7/21) pukul 02.00 WIB dini hari.

Inggris telah mencapai final besar pertama mereka ajang Euro atau Piala Dunia sejak Piala Dunia 1966. Itu adalah 55 tahun yang lalu, jarak terpanjang antara penampilan final dalam sejarah dua kompetisi.

Inggris berhasil mencapai final Piala Eropa pertama mereka sepanjang sejarah. Sebanyak 37 pertandingan mereka termasuk pertandingan ini, adalah pertandingan terbanyak yang dimainkan tim mana pun dalam kompetisi tanpa pernah mencapai final.

Selamat untuk Tiga Singa atas pencapaian masuk final Euro 2020 tahun 2021 ini. Selamat juga untuk Gareth Southgate yang berhasil keluar dari trauma Euro tahun 1996 saat Inggis kalah adu penalty yang dramatis di semi final lawan Jerman.

Salam bola @hensa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun