Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Memahami Arsenal dan Memantaskan Manchester United di Ajang Liga Eropa

7 Mei 2021   13:59 Diperbarui: 9 Mei 2021   01:30 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aubameyang tidak berdaya menghadapi Villarreal di Emirates Stadium dalam leg kedua Liga Eropa (Foto Skysports) 

Awalnya Arsenal dan Manchester United diunggulkan untuk bertemu di final Liga Eropa yang berlangsung di Gdanks Polandia pada 26 Mei 2021. Namun fakta berbicara lain ketika mereka tidak bertemu di putaran akhir tersebut karena hanya United yang lolos ke final. 

BACA JUGA : Fernandes, Sosok Gelandang Produktif di "Top Skor Premier League"

The Gunners tidak dapat menemukan cara untuk melewati Villarreal di leg kedua semifinal mereka, bermain imbang 0-0 di Emirates dan akhirnya tersingkir dari Liga Eropa dengan agregat 2-1. 

Padahal Arsenal hanya butuh skor 1-0  saja sudah bisa membawa mereka ke final. Keunggulan gol tandang yang membuat Arsenal meraih tiket tersebut. 

Tapi ternyata mereka tak mampu mencetak gol. Mereka benar-benar frustrasi sepanjang laga. 

Hasil ini membuat pasukan Mikel Arteta kemungkinan besar akan kehilangan partisipasi mereka diajang sepakbola Eropa pada musim depan untuk pertama kalinya dalam 25 tahun. 

Dari catatan UEFA.com (7/5/21), Arsenal sedikit unggul dalam penguasaan bola. Paling tidak mereka memiliki 14 peluang tembakan ke gawang Villarreal. 

Namun sangat ironis, diantara semua peluang tersebut, hanya satu saja yang tepat sasaran. Selebihnya tembakan mereka, melebar, melambung dan dapat diblok. 

Ada dua momen yang merupakan peluang emas menjadi gol. Salah satunya ketika sundulan Aubameyang di tiang jauh menyambut umpan silang dari kanan, sundulannya berhasil melewati kiper Villarreal, Geronimo Rulli tetapi membentur tiang. 

Ini hanya 11 menit sebelum laga berakhir.  Andai saja bola tidak membentur tiang ceritanya akan berbeda.

Banyak pula momen lainnya yang berhasil dimentahkan kiper The Yellow Submarine. Rulli bermain sangat kokoh menghadapi setiap tembakan penyerang Arsenal. 

The Gunners harus menerima kekalahan ini dengan berbesar hati. Kendala utama adalah faktor kebugaran pemain seperti Granit Xhaka yang cedera padahal pemain ini adalah andalan skuad Mikel Arteta. 

Begitu pula Aubameyang usai sembuh dari cedera masih belum mampu menemukan kembali performa terbaiknya. 

Maka sangat wajar dan harus bisa dipahami jika Arsenal tidak mampu hanya sekedar mencetak satu gol saja di Emirates Stadium malam itu, Jumat (7/5/21) dini hari WIB. 

Sementara itu, Manajer Villarreal Unai Emery yakin timnya pantas lolos ke final Liga Europa, dan memprediksi ujian sulit melawan Manchester United.

"Saya sangat bangga karena kami tahu bahwa pertandingan itu sangat penting bagi kami dan Arsenal adalah tim yang sangat bagus,

"Tetapi kami perlu melakukan pekerjaan seperti yang kami lakukan malam ini dan di leg pertama di Villarreal. Saya pikir kami pantas mendapatkannya, "katanya kepada BT Sport (7/5/21), usai laga tersebut. 

Villarreal telah menghadapi Manchester United empat kali di masa lalu dan belum ada gol. Tapi di Gdask pada 26 Mei nanti mereka yakin akan menjadi pemenang. 

Bagi Unai Emery sendiri lolos ke final Liga Eropa merupakan yang kelima kalinya dalam 8 tahun terakhirnya sebagai manajer. 

Itu akan menjadi malam yang tidak akan pernah dilupakan Villarreal jika mereka juara. 

Selama 17 tahun setelah kekalahan semifinal pertama mereka, mereka meraih kemenangan pertama mereka di empat besar.  

Tim asal Premier League lainnya, Manchester United walaupun menderita kekalahan 2-3 dari AS Roma pada leg kedua mereka namun mereka berhak tampil di final akibat menang dalam agregat gol dengan 8-5.

Meyaksikan laga tersebut United terlalu santai menghadapi AS Roma. Mereka bermain seadanya karena sangat yakin dengan keunggulan 6-2 di leg pertama, tiket sudah mereka raih. Roma terlalu berat harus mengejar defisit gol yang besar. 

Tambahan dua gol United malam itu dicetak oleh Edinson Cavani sedangakn tiga gol Roma hasil tembakan Dzeko, Cristante dan bunuh diri Alez Telles. 

Kemenangan 3-2 Roma atas United sedikitnya sudah berhasil menjaga kehormatan tim Serie A asal Ibukota Italia tersebut yang dilatih oleh Fonseca. 

"Tidak ada keajaiban, tapi Fonseca pergi dengan kepala terangkat." La Gazzetta dello Sport (7/5/21), media olah raga terkenal di Italia menyambut kemenangan tersebut. 

Manchester United memang pantas lolos ke final Liga Eropa tahun ini  sedangkan Arsenal layak  untuk dipahami dengan kondisi performa skuad asuhan Mikel Arteta saat ini. 

Salam bola @hensa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun