Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Imlek Bersama Senyum Mikayla

11 Februari 2021   19:25 Diperbarui: 13 Februari 2021   16:02 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by Pexels

"Ayo masuk Kayla! Mas Hendar!" Ajak Tiffany sambil meraih tangan Kayla setengah memeluk pinggangnya. Kayla tidak lupa memuji kecantikan Tiffany dengan pakaian yang dikenakannya. Aku mengikuti mereka di belakangnya menuju ruang tamu.

Ruang tamu itu dihiasi bermacan asesoris dengan dominasi warna merah di segala sudutnya. Warna merah melambangkan sesuatu yang kuat, sejahtera, dan membawa hoki atau keberuntungan.

Warna merah juga dipercaya dapat mengusir Nian yaitu sejenis makhluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung yang keluar saat musim semi atau saat tahun baru Imlek.

Sebenarnya kata "Imlek" ini bukanlah nama dari perayaan tahun baru Tiongkok.  Kata tersebut diambil dari Bahasa Hokien yang selama ini hanya diketahui dan digunakan oleh orang Indonesia.

Perayaan Imlek di luar sana lebih dikenal dengan nama Chinese New Year untuk istilah bagi orang-orang Barat, sedangkan orang Tiongkok sendiri menamainya dengan "Guo Nian" atau "Xin Jia" yang artinya lewati bulan atau sebutan untuk bulan baru.

Hari raya ini telah ada sejak 4.000 tahun yang lalu. Sehingga sangat wajar jika selama itu pula sudah terbentuk tradisi-tradisi yang selalu diiikuti dan dilestarikan seiring perkembangan zaman.

Beberapa tradisi yang akhirnya turun menurun tersebut menjadi kebiasaan yang harus dijalani dalam setiap perayaan Imlek.

Salah satu tradisi itu adalah Makanan khas Imlek juga tidak boleh terlewatkan jika berbicara mengenai tradisi Imlek di Indonesia seperti kue keranjang.

Selain kue keranjang dan jeruk yang menjadi makanan wajib, masyarakat Tionghoa juga biasa menyajikan minimal 12 jenis makanan yang melambangkan 12 macam shio dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa.

Selain melambangkan shio, masing-masing makanan tersebut juga memiliki makna tersendiri.

Ada hidangan makanan ayam utuh yang melambangkan kemakmuran keluarga, mie panjang yang melambangkan panjang umur, dan kue lapis legit yang dimaksudkan sebagai rezeki yang berlapis-lapis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun