Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli

Kadet Ngopa-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Fabel: Sahabat Baru

23 November 2021   16:49 Diperbarui: 23 November 2021   17:24 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Yeaah, aku menang, ye, ye, aku menang ye, ye," ujar Kenti sambil joget-joget. "Ahhh, kalah lagi," kata Rase. "Tapi kan kamu juara dua" sahut Kuwuk membesarkan hati Rase, sambil memberikan mahkota kepada Kenti.

Setelah menerima mahkota itu, Kenti pun menerima dan kemudian memakai mahkota daun mangga di kepalanya, sebagai tanda kemenangan. 

"Waow, keren, ombaknya besar" gumam Rase dengan keheranan melihat luasnya lautan di hadapan mereka.

Kenti dan Kuwuk memdekati Rase, mereka pun bersama menikmati pemandang laut lepas di ujung jalan setapak, di antara tebing-tebing tinggi dan beberapa pohon pinus.

***

Terdengar seperti suara binatang yang sebaya dengan mereka, Dibal dan Gogor mendekati suara itu. Sambil mengendap-endap dengan langkah kaki menjijit

Dari arah kejauhan Kuwuk mendengar suara ranting-ranting pohon pinus yang sudah mengering seperti terinjak,
Kresek, kresek, kresek,
"Siapa itu !!!" ujar Kuwuk dengan suara keras.

Tak lama keluar dari balik pohon dua ekor binatang lucu mirip kucing, Dibal dan Gogor. Mereka berdua malu-malu.

"Hai, Bukankah kalian dari Negeri Belantara Tandus" tanya Kenti kepada mereka berdua.

Dibal dan Gogor pun menjawab betul mereka berasal dari Negeri Belantara Tandus. Dan maksud kedatangan mereka hanya ingin memiliki sahabat baru.

Mendengar jawaban ingin memiliki sahabat baru, Kenti tak serta merta percaya. Dia pun menggumam, bukankah kalian kelak akan memangsa kami semua. Jadi sudahlah, dari sekarang saja tak usah bersahabat demi kebaikan kita semua.

Dibal dengan tegas menjawab gumaman Kenti. Andaikan kedatangan kami bersama Gogor hanya untuk berpura-pura, kemudian kelak kita memangsa kalian. Bukankah itu suatu hal yang sia-sia.

Dibal masih melanjutkan kata-kata, kami memiliki pengawal yang tangguh. Bisa saja kami berdua datang ke sini membawa pengawal itu, lalu bersabar menunggu waktu. Kemudian tanpa sengaja kalian datang di sini, seketika itu kami menyerang kalian, sudah bisa dipastikan kami yang menang.

Dengan kepala mendongkak Dibal menyelesaikan penjelasannya. Sedang Gogor hanya tersenyum sambil menepuk punggung Dibal, dan berkata, "Sudah, Sudah."

Mendengar penjelasan ini, Kenti menoleh kepada dua sahabatnya Rase dan Kuwuk. Namun, dari aura wajah Rase dan Kuwuk menunjukan hanya bisa pasrah saja, semua keputusan tergantung Kenti, menerima mereka atau tidak sebagai sahabat baru.

Kemudian Dibal dan Gogor berkata dengan sungguh-sungguh, bahwa kedatangan mereka berdua tulus mencari sahabat bukan untuk mencari musuh.

Dengan kepala manggut-manggut dan hati yang mantab, "Baiklah, baiklah, kalian berdua, kami terima sebagai sahabat baru" ujar Kenti dengan santai.

"Benarkah itu" Dibal bertanya kepada mereka, Kenti, Kuwuk dan Rase.
"Heeem", jawab mereka bertiga serentak.

Kemudian terdengar teriakan,
"Horee, hore, hore" teriak Dibal dan Gogor dengan hati bahagia. Tak sia-sia hasil petualangan mereka. Sontak Dibal dan Gogor mendekati Kenti, Kuwuk dan Rase. Mereka pun bersalaman, berpelukan, dan saling bercerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun