Dibal dengan tegas menjawab gumaman Kenti. Andaikan kedatangan kami bersama Gogor hanya untuk berpura-pura, kemudian kelak kita memangsa kalian. Bukankah itu suatu hal yang sia-sia.
Dibal masih melanjutkan kata-kata, kami memiliki pengawal yang tangguh. Bisa saja kami berdua datang ke sini membawa pengawal itu, lalu bersabar menunggu waktu. Kemudian tanpa sengaja kalian datang di sini, seketika itu kami menyerang kalian, sudah bisa dipastikan kami yang menang.
Dengan kepala mendongkak Dibal menyelesaikan penjelasannya. Sedang Gogor hanya tersenyum sambil menepuk punggung Dibal, dan berkata, "Sudah, Sudah."
Mendengar penjelasan ini, Kenti menoleh kepada dua sahabatnya Rase dan Kuwuk. Namun, dari aura wajah Rase dan Kuwuk menunjukan hanya bisa pasrah saja, semua keputusan tergantung Kenti, menerima mereka atau tidak sebagai sahabat baru.
Kemudian Dibal dan Gogor berkata dengan sungguh-sungguh, bahwa kedatangan mereka berdua tulus mencari sahabat bukan untuk mencari musuh.
Dengan kepala manggut-manggut dan hati yang mantab, "Baiklah, baiklah, kalian berdua, kami terima sebagai sahabat baru" ujar Kenti dengan santai.
"Benarkah itu" Dibal bertanya kepada mereka, Kenti, Kuwuk dan Rase.
"Heeem", jawab mereka bertiga serentak.
Kemudian terdengar teriakan,
"Horee, hore, hore" teriak Dibal dan Gogor dengan hati bahagia. Tak sia-sia hasil petualangan mereka. Sontak Dibal dan Gogor mendekati Kenti, Kuwuk dan Rase. Mereka pun bersalaman, berpelukan, dan saling bercerita.